Roti merupakan salah satu makanan favorit masyarakat. Biasanya roti memiliki berbagai rasa, mulai dari coklat, keju, kelapa dan sebagainya.
Namun bagi penderita diabetes mellitus, mengosumsi roti bisa menimbulkan masalah. Sebab roti memiliki kadar gula yang tinggi.
Kondisi tersebut membuat membuat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat roti yang ramah bagi penderita diabetes. Mereka adalah Novitasari Dwi Mar’atusholihah, Anggun Nurani, Rehan Almira mahasiswa prodi Ilmu Teknologi Pangan (ITP) UMM.
Dalam membuat rotinya, para mahasiswa ini mencampur bahan rotinya dengan dengan ekstrak Okra atau Abelmoschus Esculentus. Ekstrak Okra tersebut merupakan tanaman asli Afrika yang digunakan untuk menekan kadar gula pada roti. Sehingga mereka menamakannya dengan Rita Ok, Roti Tawar Okra.
Buah okra merupakan salah satu tanaman yang tinggi serat dan kandungan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Kandungan kimia dari okra diantaranya adalah 67,50% α-selulosa, 15,40% hemiselulosa, 7,10% lignin, 3,40% komponen pektik, 3,90% komponen lemak dan linin serta 2,70% ekstrak air. Efek kimia tersebut memiliki guna sebagai antidiabetes.
Novitasari Dwi Mar’atusholihah,Ketua Kelompok menjelaskan, temuannya sudah disusun sejak awal April lalu. Bukan tanpa sebab, Novita dan kawan-kawannya menggagas Rita Ok dalam rangka diikutkan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Penelitian tersebut telah dan sedang dalam masa uji.
“Ada dua tahap pengujian. Satu sudah, yakni uji infifo. Tinggal satu lagi, uji serat,” jelas Novita dilaman UMM, Senin (27/05/2019).
Untuk mencampurnya dengan bahan pembuat roti, Buah Okra sebelumnya diekstrak terlebih dahulu dan akan membentuk gel. Gel tersebutlah yang akan dicampurkan dalam bahan pembuatan roti. Setelah itu roti akan melalui proses pembuatan roti pada umumnya.
“Ada sedikit perbedaan dengan roti pada umumnya, hanya teksturnya agak sedikit lembek. Lainnya sama dengan roti biasanya,” ungkap Novita.
Novita dan kawan-kawan berharap penganan inovasi karya mereka bisa dijadikan alternatif produk pangan aman untuk dikonsumsi penderita Diabetes Mellitus. Tentunya mereka juga akan memaksimalkan penelitan tersebut.[]
Sangat kreatif sekali. Tinggal aplikasi di lapangan apakah akan semudah itu