Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengembangkan tepung antidiabetes berbahan buah tanjung. Inovasi dari tim yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P) ini diharapkan dapat mengurangi resiko diabetes.
Tim PKM P Unsyiah diketuai oleh Rahmatun Maula, jurusan Teknik Kimia, dkemudian Nurhaliza, Teknik Kimia serta Nurlaila, jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Mereka dibimbing dosen Teknik Kimia Unsyiah, Dr Ir Yanna Syamsuddin MSc.
Buah tanjung sangat banyak dijumpai di pekarangan rumah, rumah sakit, sekolah, kampus, serta di sepanjang jalan di Kota Banda Aceh. Namun sering menjadi limbah karena tidak dimanfaatkan.
Buah tanjung sudah dikenal oleh masyarakat sejak dulu sebagai obat herbal. Buah ini tanjung memiliki rasa sepat, berbentuk seperti melinjo, yang akan berwarna oranye jika sudah matang.
“Penelitian ini kami lakukan di Lab Teknik Kimia Unsyiah. Hasilnya, buah tanjung berpotensi mengurangi risiko diabetes karena kadar flavonoid-nya tinggi,” ujar ketua tim.
Dalam penelitian terhadap buah tersebut, lanjut Maula, mereka menganalisis kadar air, abu, lemak, kadar protein, dan karbohidrat. Sementara ekstrak buahnya dianalisis senyawa flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Menurut Maula, tepung antidiabetes dari buah tanjung itu dapat dijadikan adonan kue, minuman, dan bahan makanan lainnya yang baik untuk dikonsumsi penderita diabetes. Selain itu, inovasi berbentuk bubuk tersebut juga bisa disimpan dalam jangka waktu lama.[]