TANGERANG, KabarKampus – PT Sky Parking Utama, selaku pengelola area parkir di kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) merespon hasil kajian Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum (HMFH) UPH terkait tarif parkir. Sebelumnya hasil kajian HMFH UPH menyebut, tarif parkir di UPH paling mahal se-Indonesia.
Andi Kuswandi, Project Manager Sky Parking menjelaskan, dalam melayani parkir mahasiswa UPH, mereka menyediakan lahan parkir dengan kapasitas 1.500 kendaraan roda empat. Tarifnya yaitu Rp 4000 untuk satu jam pertama. Kemudian untuk penambahan setiap satu jam berikutnya adalah Rp. 3000 dengan tarif maksimal atau tarif seharian yaitu Rp. 15.000.
“Kebijakan ini untuk meringankan mahasiswa yang akan berkegiatan lama di kampus. Adapun penetapan tarif parkir sudah berlaku sejak 2015 sesuai dengan Peraturan Bupati Tangerang Provinsi Banten, Nomor 108 Tahun2015 Tentang Biaya parkir,”terang Andi dalam siaran persnya, Jumat, (21/06/2019).
Selanjutnya, tambah Andi, karena kampus UPH berdekatan dengan gedung perkantoran yang dikelola PT Sky Parking, maka manajemen menyediakan area parkir komersial dengan tarif parkir Rp. 4.000 untuk jam pertama. Sementara untuk tarif satu jam penuh adalah Rp. 25.000.
“Sarana parkir ini ditujukan untuk memfasilitasi kebutuhan karyawan perkantoran di sekitar kampus UPH,” terangnya.
Menurut Andi, penyediaan area parkir untuk mahasiswa adalah prioritas. Harga maksimal Rp. 15.000 seharian merupakan harga yang terjangkau.
Namun, tambah Andi, berbeda dengan tarif untuk area parkir perkantoran yang memang diterapkan harga khusus. Tarif ini sudah diterapkan sejak tahun 2015.
Terus Tingkatkan Prasarana
Untuk prasarana area parkir, Andi mengaku akan terus mereka ditingkatkan. Mulai dari penambahan penerangan di
seluruh area parkir, perbaikan jalan, perapihan marka-marka area parkir, pengaturan jalur keluar dan masuk,
relokasi gate parkir, hingga sistem pembayaran digital bekerja sama dengan OVO Payment.
Terbuka Terhadap Aspirasi Mahasiswa
Terkait dengan aspirasi mahasiswa, Manajemen Sky Parking terbuka terhadap masukan yang ada. Bersama dengan menajamen UPH, mereka membuka akses bagi organisasi mahasiswa dalam hal ini Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) yang membawahi seluruh organisasi mahasiswa di UPH untuk menyampaikan aspirasi.
Selain itu, kata Andi, mereka juga telah melakukan sosialisasi melalui jalur kemahasiswaan dan pihak UPH. Mereka selalu terbuka dengan masukan-masukan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna parkir di kampus UPH.
“Dalam tahun ini sudah dua kali kami bertemu dengan perwakilan MPM dan General Affair UPH untuk
membicarakan aspirasi mahasiswa, diantaranya pada bulan Februari dan Maret 2019. Dari kedua pertemuan
tersebut kami sudah mengakomodasi aspirasi mahasiswa diantaranya untuk penerangan, perbaikan jalan,
serta pengaturan arus kendaraan untuk menghindari kemacetan,” terang Andi.[]
