BANDUNG, KabarKampus – PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) siap membuka laboratorium bisnis di Sekolah Bisnis dan Manajemen Insititut Teknologi Bandung (SBM ITB). Lab tersebut ke depannya akan dipergunakan sebagai co-working space untuk menunjang proses pendidikan dan pembelajaran.
Rencana pembangunan lab bisnis ini ditandai dengan perjanjian nota kesepahaman antara ITB dan JNE di ruang Ruang Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari, Bandung, Rabu (25/07/2019). Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., dengan Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi.
Selain membangun lab binis, kerjasama tersebut juga meliputi berbagai aspek, yaitu Program Talent Recruitment, Pendidikan, Pelatihan, Kajian dan Penelitian, dan CSR (Corporate Social Responsibility). Selain itu juga Jasa Konsultasi dan Supervisi, serta Implementasi Teknologi Manajemen.
M. Feriadi, Presiden Direktur JNE mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dan peran aktif JNE dalam membantu mendukung program pendidikan. Sehingga dapat menciptakan generasi muda yang maju dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Di dalam lab bisnis nantinya terdapat beragam aktivitas dapat dilakukan baik oleh dosen dan para mahasiswa. Mulai dari pameran katalog produk, pembuatan event, aktivitas penelitian, dan pembuatan studi kasus.
“Kami sangat percaya akan banyak hal bisa dilakukan bersama-sama dengan JNE dan SBM-ITB, karena selain pengembangan dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta SDM kami percaya banyak hal lain dapat dilakukan bersama,” ujarnya seperti yang dimuat dalam rilis yang dikeluarkan ITB.
Sementara itu, Prof. Sudarso Kaderi Wiryono, Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB mengatakan, keberadaan Business Lab di SBM ITB yang berfungsi sebagai co-working space ini diharapkan dapat mendukung aktivitas kewirausahaan para mahasiswa. Di Business Lab, mahasiswa akan memiliki ruang untuk melakukan proses kreatif, mengembangkan produk, serta menjadi tempat untuk memamerkan produk-produk inovasinya.
Selain itu di lab bisnis tersebut juga akan dijadikan sebagai wadah untuk Usaha Kecil Menengah yang dibina oleh SBM ITB melalui berbagai program seperti capacity building, digital marketing, dan bantuan akses permodalan.
“Dengan dilakukannya kerjasama antara SBM-ITB dengan JNE, semoga dapat memotivasi perusahaan-perusahaan lain untuk secara aktif bekerjasama mengembangkan proses belajar mengajar, khususnya terkait dengan pengembangan inovasi dan kewirausahaan di SBM-ITB,” ujar Prof. Sudarso Kaderi Wiryono.
Terkait kerjasama tersebut, Prof. Kadarsah Suryadi menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas kepercayaan dari JNE telah memilih ITB sebagai partner untuk kerjasama. “Kerjasama ini akan menguatkan arah ITB menuju Entrepreneurial University. Salah satu jalan untuk merealisasikan hal tersebut ialah dengan bergandengan bersama dunia industri,” pungkas Rektor.[]