BANDUNG, KabarKampus – Sekitar 60 mahasiswa yang tergabung di dalam Solidaritas Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua (IMASEPA) Jawa Barat menggelar aksi di depan Gedung Sate, Bandung, Senin, (19/08/2019). Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap peristiwa diskriminasi rasial yang dialami mahasiswa Papua di Kota Malang dan Surabaya pada tanggal 15 hingga 17 Agustus 2019 kemarin.
Dalam aksinya mahasiswa mahasiswa membawa sejumlah spanduk berisikan kecaman dan protes terhadap perlakuan diskriminatif mahasiswa Papua yang mengeyam pendidikan di Tanah Jawa. Mereka juga melakukan orasi secara bergantian di lokasi aksi.
Dalam catatatan IMASEPA, diskriminasi yang dialami rekan mereka di Malang saat berlangsungnya aksi damai di depan BANK BCA, Jalan Basuki Rachmat pada (15/08/2019). Dalam aksi tersebut, rekan mereka diserang sekelompok Organisasi Masyarakat (Ormas). Serangan itu mengakibatkan rekan mereka sebanyak 19 orang luka berat dan empat orang mengalami luka ringan hingga harus dibawa ke rumah sakit.
Sementara pada kasus di Surabaya Ormas, TNI, Polisi, dan Pol PP mengepung asrama Papua. Aksi tersebut berujung pada penangkapan sebanyak 42 mahasiswa Papua secara brutal oleh aparat gabungan. Pada peristiwa itu sebanyak empat orang mengalami luka-luka.
Dalam aksi ini IMASEPA BANDUNG membawa diantaranya adalah meminta hentikan rasisme, manusia papua bukan monyet, mengutuk pelaku pengepungan asrama Papua Surabaya, tangkap dan adili pelaku pengepungan Asrama Papua Surabaya, menuntut Kapolda Jawa Timur meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang menjadi korban, serta menuntut Kepolisian Malang dan Surabaya bertanggung jawab penuh atas keamanan dan kenyamanan mahasiswa Papua. Aksi berlangsung damai dengan penjagaan aparat Kepolisian.[]
