
BANDUNG, KabarKampus – Sebanyak 45 mahasiswa UIN SGD Bandung yang telah melakukan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan kepada Masyarakat (KKN Sisdamas) Tematik 2019 Kabupaten Bandung. Pada KKN ini mereka berhasil memfasilitasi warga tanpa identitas hukum, dengan terbitnya 604 dokumen.
“Capaian ini diraih atas kerjasama dengan Kompak (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) Kemitraan Pemerintah Indonesia Asutralia dalam melaksanakan kegiatan KKN Sisdamas tematik,” ungkap Prof. Dr. H. Mahmud M.Si, Rektor UIN SGD Bandung Selasa (03/09/2019).
Rektor menegaskan kehadiran bermitra dengan Kompak ini sangat dirasakan manfaatnya. Merekadapat melibatkan 45 mahasiswa KKN Sisdamas tematik 2019 di Kabupaten Bandung dalam memberikan layanan pembuatan identitas hukum.
“Apalagi identitas hukum seperti akta lahir dan akta nikah merupakan dokumen hukum yang sangat mendasar bagi masyarakat agar mereka bisa mengakses sejumlah layanan sosial, seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” paparnya.
Sementara itu, Dr. Husnul Qadim, M.Ag, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarkat (LP2M) UIN SGD menekankan kepada para mahasiswa peserta KKN Sisdamas tematik ini agar melestarikan kelanjutkan kegiatan ini. Caranya dengan membentuk orgamas (organisasi masyarakat) yang akan bertanggungjawab dan ditindaklanjuti dalam memberikan layanan identitas hukum pada masa mendatang di Desa-desa mereka.
Menurutnya, tahapan dalam memperoleh identias hukum ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui sejumlah mitra di desa, yaitu RT, RW, Petugas P3N. Dari data yang terkumpul kemudian divaliadasi, khususnya terkait dengan data permohonan isbat nikah.
Selanjutnya, Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menambahkan para mahasiswa harus mampu berjejaring dengan stake holder terkait. Mulai dari pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kantor Urusan Agama, Pengadilan Agama, sampai Kompak.
“Buktinya dari pihak Kompak sendiri telah berhasil memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan Wokshop Urgensi Identitas Hukum,” tandasnya.
Bagi Citra Aulia, Innovation Manager Kompak, fasilitas yang diberikan kompak berupa workshop urgensi identitas hukum dengan tujuan membentuk Orgamas (Organisasi Masyarakat) yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan identitas hukum, “Sekaligus membangun kesadaran terhadap masyarakat untuk memperoleh identitas hukum. Mengingat 604 dokumen tersebut sangat penting bagi masyarakat,” ujarnya.[]






