PADANG, KabarKampus – Upaya Majelis Dosen Muda (MDM) Universitas Andalas (MDM Unand) memperjuangkan aspirasi kepada rektor akhirnya membuahkan hasil. Prof. Yuliandri sebagai rektor terpilih Unand periode 2019-2024 akhirnya mengamini untuk berdialog dengan para dosen muda ini.
Sebelumnya keinginan Majelis Dosen Muda Unand untuk audiensi dengan rektor telah diupayakan sejak dua tahun lalu. Namun tidak ada tanggapan dari pihak rektor.
Virtuous Setyaka, salah satu anggota MDM mengatakan, kabar Prof. Yuliandri mengundang MDM duduk bersama membahas masalah-masalah kampus, diketahui salah satu dosen muda pada Jumat, (07/12/2019). Kemudian mereka pun menyusun hal-hal apa saja yang akan disampaikan dalam kesempatan tersebut.
Aspirasi pun tidak hanya datang dari para dosen muda, tapi juga mahasiswa. Dalam waktu tiga hari, dengan menggunakan media sosial mereka berhasil menampung dan menyerap pesan yang ingin disampaikan mahasiswa pada pemimpin tertinggi di Unand.
“Mahasiswa memang tidak diundang dalam audiensi tersebut, tapi mereka tetap memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat lewat MDM selaku yang diundang,” kata Dosen yang akrab disapa Bung Vi ini, Selasa, (10/12/2019).
Virtuous menambahkan, para dosen muda ini resah, karena masalah akademik dan administratif di kampus. Mereka menilai tata kelola kampus saat ini tidak demokratis, tidak transfaran dan tidak adil.
“Untuk memahami majelis ini, dapat dilihat dari manifesto MDM,” ujar Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unand tersebut yang juga menyebut MDM ada karena masalah tata kelola kampus yang tidak demokratis.
Berikut adalah Manifestonya Majelis Dosen Muda Unand
- Majelis Dosen Muda adalah wadah aspirasi dosen Universitas Andalas yang bukan Guru Besar.
- Majelis Dosen Muda menjunjung tinggi semangat kritis dan keberpihakan pada kebenaran dan keadilan berdasar hati nurani dan pikiran jernih.
- Majelis Dosen Muda berperan sebagai ruang diskusi kritis dan terbuka terhadap dinamika akademik dan administratif di Universitas Andalas.
- Majelis Dosen Muda bertindak sebagai forum independen mewakili semua dosen bukan Guru Besar dalam penentuan sikap dan pembuatan kebijakan yang diperlukan dalam merespon dinamika kampus demi mewujudkan Universitas Andalas yang demokratis, transparan, berkeadilan, dan bermartabat.
- Majelis Dosen Muda bekerja sama dengan semua pihak khususnya civitas akademik yang kritis, berpihak pada kebenaran dan keadilan berdasar hati nurani dan pikiran jernih, dalam mewujudkan Universitas Andalas yang demokratis, transparan, berkeadilan, dan bermartabat.
Penulis: Rifka Silmia Salsabila, anggota Geostrategy Study Club (GSC).