Ilustrasi / nerdwallet
BANDUNG, KabarKampus – Profesi penasihat keuangan (advisor) mungkin masih terdengar asing di telinga. Tetapi seiring perkembangan investasi, profesi satu ini diyakini bakal semakin dibutuhkan. Masyarakat dewasa ini semakin melek terhadap produk-produk investasi, sehingga mereka membutuhkan literasi keuangan dari advisor.
Jadi, profesi apakah advisor ini? Pekerjaan dari profesi ini erat hubungannya dengan keuangan dan investasi. Sebagaimana namanya, seorang penasihat keuangan memberikan nasihat tentang manajemen keuangan terhadap kliennya. Berkat nasihat dan analisa advisor, klien bisa memutuskan untuk berinvestasi pada produk investasi yang tepat dan dianggap sesuai dengan kondisi ekonomi.
Zanira Hanifah, salah satu penasihat keuangan independen bersertifikasi memberikan bocoran soal profesinya. Sebelum memutuskan menjadi penasihat keuangan independen, perempuan yang akrab disapa Nira ini 13 tahun kerja di bidang perbankan.
Kini, Nira menjadi mitra Moduit Advisor, sebuah platform reksa dana digital yang juga mewadahi para profesional penasihat keuangan. Pekerjaan ini menurut Nira lebih menguntungkan dan fleksibel. Jika sewaktu kerja di bank ia harus menghabiskan jam kerja 8 jam sehari, kini ia bisa mengatur sendiri jam kerjanya.
“Dulu sewaktu kerja di bank saya berangkat pagi pulang jam 17. Sampai rumah baru pukul 19 atau 20. Sekarang kita dapat fleksibelitas kerja di mana dan kapan pun. Dekat dengan putri saya yang sudah ABG. Ada waktu olahraga juga. Kemudian kita dapat income besar yang bisa diatur. Sangat menyenangkan dan bermanfaat,” kata Nira, di sela Peluncuran Aplikasi Moduit Advisor di Kantor Moduit Bandung, baru-baru ini.
Perkembangan teknologi digital juga sangat membantu kinerjanya. Ia memberikan nasihat keuangan kepada kliennya dibantu aplikasi digital. Lewat aplikasi tersebut, ia memantau perkembangan produk investasi. Sebaliknya, klien pun bisa mudah melihat perkembangan investasi mereka melalui aplikasi.
Namun untuk menjadi penasihat independen, terlebih dahulu harus mendapatkan setifikat dan lisensi. Karena dua hal ini akan menjadi tolak ukur bagi kepercayaan nasabah. Nasabah tentu akan memilih penasihat terpercaya untuk mengelola uangnya agar tumbuh sesuai harapan. Selain lisensi, seorang penasihat keuangan juga harus terampil melakukan analisa kondisi ekonomi. “Ketajaman analisa sangat dibutuhkan,” katanya.
Nira yakin, profesi yang dijalaninya akan terus tumbuh dan semakin dibutuhkan. Sebagai gambaran, lima tahun terakhir orang mulai menjalani sebagian kehidupan mereka secara online, misalnya membeli makanan atau fesyen lewat aplikasi online. Hal serupa juga terjadi pada investasi yang bisa dilakukan secara online.
“Dulu beli reksa dana harus datang ke bank, penasehat keuangan juga harus ke rumah klien. Sekarang di mana pun, mau di rumah, di luar kota bisa transaksi. Sederhana dan sangat transparan. Kita pun sebagai advisor mau di mana pun tetap bisa memberikan nasihat ke mereka kalau mau beli dan transaksi,” terangnya.
Mengenai income, Nira menyebut penghasilannya bisa dua kali lebih besar daripada kerja di perbankan. Selain itu, tingkat stres kerja di perbankan jauh lebih besar dibandingkan kerja sebagai penasihat independen.
Bedasarkan data Moduit, saat ini Indonesia kekuarangan jasa penasihat keuangan yang berlisensi dan tersertifikasi. Jumlah penasihat keuangan di Indonesia baru 33.500 orang. Sementara jumlah orang yang berinvestasi sebanyak 2,45 juta. Jadi sebanyak 33.500 tenaga profesional tersebut melajani 2,45 juta orang nasabah.
Stefanus Adi Utomo, Chief Marketing Officer PT Moduit Digital Indonesia, mengatakan profesi advisor memang menjanjikan seiring tingginya animo masyarakat pada investasi. Sebagai gambaran, investasi pada Desember 2018 diikuti sebanyak 1,6 juta orang. Jumlah ini naik pada 2019 sekitar 2,45 juta orang.
“Ada pertumbuhan investasi, animonya sangat tinggi. Makin banyak influencer dan komunitas yang ngomongin investasi. Muncul juga orang yang punya fesyen untuk beri edukasi investasi. Jadi untuk investasi ke depan masih diminati masyarakat Indonesia terutama milenial,” kata Stefanus.
Tingginya animo terhadap investasi otomatis akan menaikan peran profesi penasihat keuangan. Moduit sendiri yang baru meluncurkan Moduit Advisor berusaha menghimpun penasihat keuangan independen yang mau menjadi mitra seperti yang dilakukan Nira.
“Kita buka lapangan kerja. Jadi untuk masyarakat yang ingin menjadi tenaga penasihat, kita fasilitasi. Jika ada orang seperti Nira bisa daftar ke kita untuk menjadi penasihat keuangan. Ibu rumah tangga pun bisa jadi advisor yang penting punya lisensi,” katanya. []