BANDUNG, KabarKampus – Ventilator portabel hasil kolaborasi YPM Masjid Salman, Unpad, dan ITB dinyatakan lolos untuk semua kriteria uji sesuai dengan standard SNI. Ventilator portabel CPAP atau Vent-I ini telah dinyatakan lolos uji pada tanggal 21 April 2020.
Setelah lolos uji, produksi tahap pertama langsung dilakuan tanggal 21 April 2020 kemarin dan diproduksi melalui kerjasama dengan PT DI. Rencananya Vent-I segera diproduksi untuk dibagikan secara gratis kepada rumah sakit yang membutuhkan.
“Untuk kebutuhan sosial ini, Vent-I akan diproduksi sekitar 300-500 sesuai dengan jumlah donasi yang masuk ke Rumah Amal Salman,” ujar Ir. Hari Tjahjono, MBA., selaku tim Komunikasi Publik dari pengembang Vent-I, dalam rilisnya.
Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri (jika pasien COVID-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Vent-I tersebut diklaim dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis. Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).
Pengembangan Vent-I diinisiasi oleh Dr. Syarif Hidayat, Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dari Kelompok Keahlian Ketenagalistrikan ITB. Ia didukung oleh beberapa Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) .
Selanjutnya, Vent-I akan digunakan pada pasien sesuai indikasi medis, dan pemakaiannya akan dikawal oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) di Rumah Sakit yang telah ditunjuk. SSedangkan untuk keperluan komersial yang melibatkan transaksi jual beli, surat izin edar saat ini masih dalam proses pengurusan yang diharapkan akan segera siap dalam beberapa hari ke depan.
“Kegiatan ini akan dikelola oleh PT. Rekacipta Inovasi ITB,” ujar Hari.[]