YOGYAKARTA, KabarKampus – Sejumlah peneliti memprediksi persebaran Covid-19 di Indonesia akan mereda di akhir Juli 2020. Perkiraan tersebut memproyeksikan total penderita positif Covid-19 di angka 31 ribuan kasus.
Namun prediksi tersebut bakal berubah bila masyarakat tetap melakukan mudik secara masif pada bulan Mei mendatang. Khususnya masyarakat yang mudik dari pusat pengebarah alias zona merah yang berpotensi ditunggangi virus.
Hal ini seperti yang dikatakan Prof. Dedi Rosadi, Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia bersama pakar lainnya memperkirakan waktu puncak pandemi terjadi pada Mei 2020 dan pandemi akan mereda di akhir Juli 2020.
Menurut Dedi, pemerintah sejak tanggal 24 April 2020 telah mengeluarkan larangan untuk kegiatan mudik. Larangan ini sejalan dengan upaya pengendalian risiko wabah yang bila ditaati akan menghambat tumbuhnya klaster-klaster penyebaran baru di seluruh Indonesia.
“Tumbuhnya klaster-klaster baru perlu dicegah agar wabah tidak mundur lebih lama kebelakang yang berakibat akhir wabah di setiap wilayah akan berbeda-beda. Akhirnya menyebabkan perkiraan laju tambahan jumlah kasus di setiap wilayah akan berbeda-beda dan akan memengaruhi time line dan nilai akhir total prediksi nasional,” urai Dedi dalam rilis UGM.
Selain mudik lanjut Dedi, yang juga harus diwaspadai adalah kondisi dan usaha untuk merubah kecepatan penularan. Pengendalian harus dilakukan melalui pengendalian yang efektif terhadap episentrum-episentrum penyebaran virus yang telah ada khususnya kelompok provinsi-provinsi zona merah.
Jika semua klaster dan episentrum yang telah diketahui bisa dikendalikan dengan efektif dan saat yang sama pencegahan maksimal terhadap kemungkinan tumbuhnya klaster baru di setiap daerah. Jika pencegahan dapat dilakukan dengan baik, maka wabah bisa selesai jauh lebih cepat dengan jumlah kasus lebih kecil.
Sebaliknya, jika pengendalian tidak berhasil dilakukan maka time-line wabah akan mundur dan jumlah penderita yang lebih besar dari prediksi sementara masih mungkin terjadi.
Kemudian yang juga patut diwaspadai adalah berhubungan dengan kondisi di masa yang akan datang terkait konsistensi pengaturan pemerintah. Lebih dari itu hal yang jauh lebih penting adalah bagaimana tingkat kepedulian dan kewaspadaan masyarakat terhadap imbauan pemerintah.
Semaksimal mungkin masyarakat dapat melaksanakan anjuran berdiam diri dirumah. Jika beraktifitas keluar rumah, hendaknya selalu memaksimalkan usaha-usaha untuk melindungi diri melalui social dan physical distancing, memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan gaya hidup sehat lainnya. []