DEPOK, KabarKampus – Tim Tinjauan Sosial Universitas Indonesia (UI) mengusulkan strategi gotong royong untuk mengatasi pandemi Covid-19. Mereka menilai strategi tersebut yang paling sesuai untuk diterapkan di Indonesia.
Usulan ini dipaparkan oleh Tim Tinjauan Sosial Universitas Indonesia (UI) dalam penanganan COVID-19 dalam Webinar “Sumbangsih Pemikiran Untuk Indonesia, Rabu, (29/04/2020). Tim perumus terdiri dari Prof. Melani Budianta, Ph.D. (Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI), Dr. Imam B. Prasojo (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI), Dr. Ida Ruwaida, S.Sos., M.Si. (Dosen FISIP UI), dan Dicky Pelupessy, Ph.D. (Dosen Fakultas Psikologi UI.
Dasar perumusan strategi sosial ini, karena COVID-19 tidak hanya mengancam status kesehatan masyarakat, tetapi juga akan berdampak serius pada perekonomian dunia termasuk Indonesia. Kondisi tersebut tidak sekadar berdampak pada kualitas hidup manusia Indonesia, melainkan juga berpotensi menstimuli beragam permasalahan sosial, seperti: kesenjangan sosial semakin melebar, kriminalitas meningkat, gesekan sosial, dan sebagainya.
Menurut Tim Tinjauan Sosial, hingga saat ini, pemerintah telah menjalankan dan menyempurnakan ragam bantuan bagi masyarakat yang terdampak akibat COVID-19. Namun kekhawatiran muncul mengenai kapan kiranya bantuan-bantuan tersebut akan diberikan dan sejauh mana efektivitasnya dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial di masyarakat.
Bagi tim Pandemi COVID-19 meninggalkan ketidakpastian sehingga muncul pertanyaan akan seberapa kuat daya tahan (resiliensi) masyarakat, pasar, dan bahkan negara dalam menanggung situasi ini.
“Dapat dikatakan bahwa COVID-19 dapat menjadi “modal” untuk membangun keguyuban. Daya tahan akan dapat terbangun dengan baik apabila berbagai pihak, khususnya masyarakat luas, memiliki komitmen yang sama untuk saling mendukung, bahu-membahu, baik secara ekonomi maupun sosial. Dengan strategi gotong royong, dapat meredam potensi gesekan/konflik sosial diantara warga,” Dicky Pelupessy, Ph.D., Salah seorang anggota tim perumus.
Sementara itu, Gotong Royong Kebangsaan bisa dibangun melalui beberapa hal yaitu pengorganisasian solidaritas sosial bagi kelompok rentan secara lintas komunitas, dan kerangka kerja relawan komunitas yang komprehensif. Selain itu juga optimalisasi filantropi, peningkatan kemandirian ekonomi wilayah, informasi yang ramah publik, pengelolaan kerelawanan yang efektif dan ramah komunitas, dan penguatan modal sosial bagi para penyelenggara negara.
Turut serta dalam webinar tersebut, Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris dan Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP., Ph.D.
Lebih lanjut, Prof. Haris menambahkan, Policy brief ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Selain itu juga dapat menjaga keseimbangan antara keselamatan, kesehatan masyarakat dan kehidupan sosial.
“Usulan kebijakan ini adalah satu diantara enam usulan (tinjauan sosial, kesehatan, kelembagaan, regulasi, ekonomi, dan pajak) yang akan disampaikan ke pemerintah,” terangnya.[]