JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak empat Politeknik Negeri membuka program Pascasarjana (S-2) Terapan. Program Studi Magister Terapan ini diterapkan dengan menggunakan model yang berbasis pada Rekayasa Teknologi Berbasis Penyelesaian Permasalahan atau Engineered Technology Based Problem Solving.
Empat Politeknik tersebut yakni Politeknik Negeri Padang dengan Prdi Sistem Informasi Akuntansi, Politeknik Negeri Lampung dengan Prodi Studi Ketahanan Pangan, Politeknik Negeri Medan dengan Prodi Sistem Informasi Akuntansi; dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dengan Prodi Teknik Keselamatan dan Risiko.
Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud menjelaskan, dibukanya Prodi Terapan ini sebagai upaya mendorong seluruh prodi-prodi vokasi mulai dari level pendidikan menengah (SMK), level undergraduate (D-1, D-2, D-3 dan Sarjana Terapan) sampai dengan level postgraduate (Magister/S-2 Terapan dan Doktor/S-3 Terapan) lebih maksimal. Kemudian secara terus menerus membangun “Link and Match” dengan dunia industri dan dunia kerja,” dikatakan
“Termasuk Prodi Magister Terapan, yang dibuka ini, juga sudah dipastikan ‘menikah’ dengan industri dan dunia kerja. Dan semakin seiring perjalanan waktu harus semakin dalam dan jauh,” tutur Wikan dalam siaran persnya, Jumat, (29/05/2020).
Kerjasama itu, lanjut Wikan, membuat pihak industri dan calon pengguna sudah terlibat sejak awal mahasiswa di terima hingga lulus dari kampus. Mereka terlibat kulai dari proses pembelajaran, kegiatan riset terapan, program pengabdian masyarakat, sampai dengan dukungan pembiayaan, sarana dan prasarana, dan beasiswa.
Keunggulan Magister Terapan
Wikan mengungkapkan, Indonesia telah memiliki Program Magister (S-2) Terapan sejak tahun akademik 2013. Prodi ini terus berkembang serta bertambah banyak sampai saat ini dan menjadi alternatif pilihan studi untuk level pascasarjana.
Sampai dengan saat ini, terdapat 23 politeknik dan beberapa universitas serta institut di seluruh Indonesia yang sudah membuka program S2 Terapan.
“Keberadaan S-2 Terapan ini tujuannya untuk memberikan alternatif pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan SDM profesional secara kompeten,” ujarnya.
Wikan Sakarinto mengatakan bahwa Program Magister Terapan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) profesional yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Selain aspek teknis yang semakin dimatangkan, maka aspek softskills dan kepemimpinan merupakan karakter keunggulan lulusan program ini.
Sebelumnya, dalam telekonferensi peluncuran S-2 Terapan Politeknik Negeri Padang (PNP) Surfa Yondri Politeknik Negeri Padang menjelaskan, program ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35337/A5/HK/2020. Implementasi model pembelajaran yang diterapkan seperti, blended learning, project atau studi kasus yang bersifat problem solver, team teaching yang kolaboratif dengan menggunakan aplikatif tools dan dukungan kerjasama dari pemerintah, industri, serta peran pengajar.
PNP didukung oleh berbagai jenis industri dan instansi pemerintah, di antaranya PT. Semen Padang, PT. PLN (Persero), Pemerintah Daerah di Sumatera Barat, Kantor Akuntan Publik, BPK, BPKP, Dirjen Pajak, PT. Ultima Tekno Solusindo (Accurate Accounting Software), PT.Panin Sekuritas dan lainnya, demikian Fontanella.[]