Akhir-akhir ini serangan digital makin menjadi-jadi, terutama kepada aktivis, jurnalis, pegiat sosial, dan mahasiswa yang mengkritisi kekuasaan atau sekedar membuat diskusi. Bentuk serangan digital bermacam-macam, mulai dari akun peniru (impersonator), mengumbar identitas (doxing), persekusi, menggunakan hoaks sebagai senjata (weaponization of social media), peretasan, hingga penyadapan dan pengawasan ilegal (unlawful breach and illegal surveillance).
Pelaku penyerangan digital bisa berasal dari state hackers, kelompok berbahaya, hingga individu. Untuk itu mereka yang rentan atau berpotensi mengalami serangan tersebut harus bisa menyelamatkan atau menjaga perangkat digital yang dimiliki seperti media sosial, email, handpohone dan sebagainya.
Untuk itu ada beberapa tips untuk menjaga keamanan digital :