More

    Vaksin Covid-19 Unpad Bakal Diuji Klinis Kepada Relawan

    Ilustrasi / Pixabay

    BANDUNG, KabarKampus – Vaksin Covid-19 hasil penelitian tim riset Fakultas Kedokteran Unpad bersama Bio Farma dan Sinovach Biotech, Tiongkok bakal diuji klinis kepada para relawan. Rencananya vaksin ini akan disuntikkan kepada 1.620 relawan di Kota Bandung.

    Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K), M.M.,  Ketua tim riset FK Unpad menjelaskan, rencana uji klinis masih dalam tahap penelaahan kelayakan oleh Komite Etik Penelitian Unpad. Bila sudah sudah mendapat persetujuan, maka uji klinik akan dilakukan. 

    Dalam uji klinis tersebut, vaksin akan disuntikkan ke tubuh relawan sebanyak 2 kali per 14 hari ke tubuh relawan. Kemudian secara berkala akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap relawan. Pemantauan relawan dilakukan selama 7 bulan.

    - Advertisement -

    “Kita cari orang sehat, lalu kita suntikkan vaksinnya, apakah vaksinnya memunculkan zat anti terhadap penyakit atau tidak,” kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini seperti yang dirilis kantor komunikasi publik Unpad, Rabu, (15/07/2020).

    Jalan Panjang Pengembangan Vaksin

    Prof Kusnandi bercerita, pengembangan vaksin Covid-19 dimulai dari pengembangan bahan vaksin yang diambil dari virus yang sudah dimatikan. Metode ini dipandang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya.

    Setelah ditemukan, vaksin diuji vaksin ke tubuh hewan. Bila hewan berada dalam kondisi tubuh stabil, maka vaksin boleh diuji coba pada manusia.

    Prof Kusnadi melanjutkan, untuk tahap uji klinis ke manusia terdiri dari tiga fase. Fase pertama, diujikan kepada 100 orang dewasa. Jika dinyatakan aman, maka akan lanjut pada uji coba kedua yang akan dilakukan kepada minimal 400 orang.

    Kemudian setelah berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase 3. Pada tahap ini vaksin akan diujian kepada relawan yang jumlahnya mencapai ribuan dan bakal digelar di Kota Bandung.

    Proses penyuntikkan akan dilakukan di enam tempat. Keenam tempat tersebut antara lain: Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung.

    Menurutnya, uji coba fase 3 tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi. Selain itu, uji klinis vaksin Covid-19 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia.

    “Hasil uji coba di fase 3 hasilnya harus sama. Kalau hasilnya tidak sama (di setiap negara), vaksin tidak boleh dijual,” ujar Prof. Kusnandi.

    Dari hasil analisis Prof Kusnandi, vaksin akan menciptakan kekebalan terhadap virus Covid-19 dalam 28 hari. Ia memperhitungkan, setelah 28 hari orang, seseorang yang telah divaksin akan kebal terhadap penyakit. Tetapi suntikannya harus 2 kali.

    Prof Kusnand memastikan, uji klinis tetap memperhatikan keselamatan relawan. Salah satu yang tengah mereka upayakan adalah para relawan sudah diasuransikan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here