Karantina mandiri adalah salah satu cara yang tempat untuk mencegah penularan virus corona Covid-19. Waktu yang dianjurkan untuk karantina mandiri adalah selama 14 hari. Lalu kapan waktu yang tepat untuk karantina tersebut?
dr. Siswanto, Sp.P., Dokter spesialis paru Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, karantina mandiri selama 14 hari perlu dilakukan bagi orang yang pernah berkontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kriteria kontak erat salah satunya adalah pernah bertatap muka selama minimal 15 menit dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dalam jarak 1-2 meter.
Kriteria lainnya yaitu, pernah berada dalam satu ruangan yang sama, baik ruang kerja, tempat tinggal, kelas, kendaraan, maupun acara yang sama lebih dari 15 menit. Kemudian juga pernah pergi bareng atau bersama-sama dalam jarak 1 meter selama 15 menit atau lebih.
dr. Siswanto, Sp.P., mengatakan karantina memiliki perbedaan dengan isolasi. Bila karantina, merupakan upaya pemisahan orang yang tidak sakit, namun memiliki kemungkinan terpapar, serta orang tanpa gejala, sementara isolasi merupakan pemisahan orang yang sakit atau terinfeksi Covid-19 guna mencegah penyebaran infeksi.
Saat karantina, kata Siswanto, gunakan kamar sendiri atau tidak berbagi kamar atau tempat tidur dengan keluarga lainnya. Usahakan kamar yang ditempati memiliki sirkulasi udara atau ventilasi yang baik.
Kemudian, minimalkan penggunaan ruang bersama serta tidak berbagi peralatan makan. Selain itu juga batasi interaksi dengan orang lain.
“Selalu pakai masker, dan biasakan mencuci tangan,” terangnya.
Namun, Siswanto menyarankan, saat menjalani karantina gar tetap beraktivitas dan berolahraga agar daya tahan tubuh terus terjaga. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang serta tetap terhubung dengan keluarga maupun teman.[]
