Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang kapal ambulan yang diberinama SINAU BOAT-19 (Smart Integrated Ambulance Boat for COVID-19). SINAU BOAT-19 ini merupan alat transportasi jalur laut untuk penanganan dan pemindaan pasien Covid-19 di pulau-pulau terpencil di Indonesia.
Para mahasiswa tersebut adalah Fadhil Nurrohman, Zahra Syahrika, dan Satria Bagas dari Program Studi Teknik Perkapalan 2017. Kapal yang dirancang di bawah bimbingan dosen FTUI, Achmad Riadi, ST., M.Eng., Ph.D ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan akses terhadap fasilitas kesehatan penunjang.
“Kapal ambulans ini juga dapat menjadi rumah sakit sementara bagi pasien untuk mendapatkan perawatan. Mengingat saat ini kita tengah dilanda pandemi COVID-19, kapal ambulans SINAU BOAT-19 kami rancang dengan desain yang dapat mengurangi kontak langsung antara tim medis dan kru kapal agar tidak dengan mudah terpapar virus,” kata Achmad Riadi, Senin, (03/08/2020).
Kapal ini dilengkapi dengan teknologi Internet of Things berupa sistem pemanggil perawat, sistem pintu pintar, dan sistem lampu pintar yang dapat diakses langsung melalui smartphone tim medis dan pasien. Jika pasien membutuhkan bantuan dan keadaan darurat, perawat dan dokter dapat memantau keadaan pasien dengan bantuan dari IoT yang dihubungkan dengan aplikasi di dalam smart devices para tenaga medis. Sehingga teknologi ini dapat mengurangi kontak fisik antara pasien dan tim medis untuk mencegah terjadinya transmisi COVID-19 di dalam kapal.
SINAU BOAT-19 memiliki desain lambung katamaran dengan panjang keseluruhan 21 meter, lebar 8.5 meter, dan sarat air 1.3 meter. Kapal ini menggunakan material komposit sebagai material utamanya.
Terdapat juga panel surya pada dek atas kapal yang dapat menghasilkan energi listrik sebesar 50,4 kWh. Sehingga dapat melengkapi kebutuhan instalasi listrik kapal seperti sistem penerangan dan lain sebagainya.
Kapal ini dibagi menjadi 2 zona yaitu zona merah dan zona hijau. Pada zona merah (dek utama) dijadikan tempat penanganan pasien COVID-19, sedangkan zona hijau dijadikan tempat kru kapal.
Pada zona merah terdapat 4 jalur utama yaitu jalur hijau, merah, biru, dan ungu. Terdapat beberapa akses untuk ke dek kru kapal yaitu melalui tangga depan kapal ataupun tangga vertikal di bagian belakang kapal.
Pemisahan berdasarkan zona ini dimaksudkan untuk menekan probabilitas penularan COVID-19 antara pasien dan kru kapal. Terdapat ruang sterilisasi bagi tim medis ketika menuju/dari ruang pasien. Di setiap ruang pada zona merah juga dipasang lampu UV C yang dapat mensterilkan ruangan.
Desain SINAU BOAT-19 telah dipresentasikan di ajang LAI2 COVID-19 (Lomba Aplikasi Inovatif dan inspiratif untuk COVID-19 di Indonesia) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada 22 April – 23 Juli 2020 yang lalu. Ajang ini diikuti oleh 138 tim, dan tim SINAU BOAT-19 berhasil meraih Juara 3 pada sub-lomba kapal transporter.[]