Diego Armando Maradona, salah satu pemain terbaik dunia era 80-an menghembukan nafas terakhirnya di Argentina di usia 60 tahun. Kematiannya diduga karena serangan jantung.
Negara asalnya Argentina menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari. Termasuk negara-negara tempatnya berlabuh, seperti Napoli, Italia.
Alberto Fernandez, Presiden Argentina lewat Twiter mengatakan, kehilangan sosok Maradona selama hidup mereka.
“Kami akan kehilanganmu selama masa hidup kami.Kamu membawa kami semua ke titik tertinggi di dunia dan membuat kami sangat bahagia. Kamu adalah yang terbesar dari semua. Terima kasih telah bersama kami, Diego,” katanya.
Maradona pernah memperkuat tim nasional Argentina. Ia menjadi kapten Argentina ketika mereka menjuarai turnamen Piala Dunia tahun 1986 di Meksiko dan terpilih sebagai pemain terbaik dengan mendapat Hadiah Bola Emas (Golden Ball).
Dalam turnamen tersebut, Maradona juga dikenal dengan ‘Insiden Tangan Tuhan’. Ketika itu, ia mencetak gol dengan tangannya dalam pertandingan melawan Inggris di perempat final. Namun wasit tidak melihat dan tetap mensahkan gol tersebut.
Pada tingkat klub, Maradona memulai perjalanan sepakbolanya dengan klub Argentinos Juniors. Kemudian pindah ke klub yang dicintanyai sejak kecil Boca Juniors.
Selanjutnya, Maradona pindah ke Eropa bergabung dengan klub raksasa Spanyol Barcelona di tahun 1982. Ia ketika mendapat rekor transfer paling mahal di dunia ketika itu.
Namun karirnya di Barcelona tidak terlalu sukses, sebelum dia pindah ke Italia di tahun 1984 bergabung dengan klub Serie A Napoli. Dia menjadi pemain idola di sana dan berhasil membawa Napoli yang sebelumnya tidak pernah berhasil dengan menjuarai Serie A di tahun 1987.
Maradona mengakhiri karirnya di klub Argentina, Boca Juniors. Setelah berhenti dari pemain, Maradona beberapa kali menjadi pelatih termasuk menangani tim nasional Argentina dari tahun 2008 sampai 2010 sebelum kemudian melatih di Timur Tengah dan Meksiko.
Meski reputasinya kadang tercemar karena masalah narkoba dan berbagai perilakunya di luar lapangan, namun di Argentina negara yang gila dengan sepakbola, dia tetaplah dipandang sebagai “Pibe de Oro” atau “Golden Boy”.
Duka Bagi dunia Sepak Bola
Selain Presiden Argentina, banyak tokoh sepak bola dunia merasa kehilangan Maradona. Salah satunya, Pele, Bintang sepakbola legendaris Brasil.
Di Twitternya, Pele mengatakan, berharap bisa bermain sepak bola di atas langit bersama Maradona. “Mudah-mudahan, di satu hari nanti kita akan bermain bola bersama di atas langit,” kata Pele.
Lionel Messi yang juga salah satu pemain Argentina menyampaikan rasa dukanya. Baginya kematian Maradona adalah hari yang sangat menyedihkan bagi warga Argentina dan sepak bola.
“Kamu sudah meninggalkan kami, namun kamu tidaklah pergi karena Diego adalah kekal,” kata Messi di akun intagramnya.[]
“