Oleh : Dinda Tri Puspita Sari
Digital leader, mungkin frasa tersebut belakangan ini baru dikenal oleh kalangan pemuda. Dahulu, digital leader terdengar seperti hal yang dirasa tidak penting dan diperuntukkan untuk orang tertentu saja. Namun pada kasus yang sebenarnya, digital leader adalah hal yang perlu untuk diketahui, terutama oleh para pemimpin muda. Kurangnya referensi yang mengupas tuntas digital leader inilah yang membuat hal tersebut belum diketahui banyak orang. Padahal mengingat era sekarang yang tengah berada pada era disrupsi teknologi, semestinya menuntut para pemuda untuk mempunyai jiwa kepemimpinan yang baru dan berkembang.
Era disrupsi digital teknologi itu sendiri adalah sebuah keniscayaan yang mengarah pada fenomena perubahan secara besa-besar terhadap teknologi dan mengakibatkan perubahan dunia digital yang cukup signifikan. Terkhusus di Indonesia sendiri, yang mana menjadi konsumen besar pasar dunia digital. Dalam era ini, tentunya setiap aspek bangsa harus mengikuti dan mengejar apa-apa yang menjadi ketertinggalan kita di bidang teknologi. Situasi ini juga mengharuskan sektor muda untuk lebih aktif mengembankan kemampuan IT (Information technology), dengan tetap memperhatikan nilai budaya Indonesia.
Dalam hal ini juga difokuskan pada pengembangan kemampuan memimpin pada diri pemuda, sebab yang akan menjadi pembangun serta penerus bangsa ini adalah para kaum mudanya. Jiwa muda diyakini mampu lebih tanggaap dan lebih mudah bersaing di ranah global, maka sangat diperlukan bagi pemuda Indonesia untuk semakin melek akan pentingnya dunia digital dan leadership skill. Keterampilan kepemimpinan digital ini diperlukan untuk mengubah dimensi masyarakat agar sesuai dengan era internet, melalui proses membangun kualitas, struktur, dan cara kerja baru.
Maka pentingnya bagi para pemuda untuk memahami arti sebenarnya dari tranformasi digital untuk membentuk pandangan digital leadership kepada para
pemuda. Pada dasarnya zaman akan terus berjalan, namun kita sebagai sumber daya
manusia juga harus menyesuaikan. Dimana teknologi semakin canggih, maka
bangsanya juga perlu memahami kecanggihan tersebut, bukan hanya atas alasan
agar tidak ketinggalan zaman, tetapi juga atas dasar pasar dunia yang semakin
meluas serta mengutarakan bahwa Indonesia juga mampu bersaing. Lantas, mengapa pemimpin harus menyesuaikan era digital? Dan apa yang harus dilakukan untuk menjadi digital leader?
Digital leader itu sendiri menuntut terutama para pemuda untuk mampu mengembangkan suatu inovasi dan memunculkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan teknologi sehingga mampu bersaing di era digital. Selain itu, menjadi pemimpin era digital juga harus tanggap dengan setiap perubahan dunia global. Maka tentu menjadi digital leader juga ada kaitannya dengan kemampuan literasi serta berpikir kritis dan mempunyai semangat belajar yang tinggi. Namun, di samping itu, sebagai digital leader juga harus memperhatikan setiap informasi yang ia terima.
Di zaman yang serba mudah seperti sekarang, tentunya informasi masuk dan tersebar juga sangat mudah, maka dari itu, diperlukan kemampuan untuk memilah dan meninjau lebih dalam informasi-informasi yang masuk, agar terhindar dari hoaks. Pada kenyataannya, menjadi digital leader bukan hanya sekedar dituntut untuk melek digital, tapi aspek lain dalam kepemimpinan juga tidak boleh ditinggalkan.
Selain itu, menurut Semi Koen dalam tulisannya pada laman medium.com, ia menyatakan bahwa ada 5 kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi digital leader, di antaranya yaitu :
- Inovatif
Menjadi pemimpin yang unggul dalam inovasi dan memancarkan pemikiran
kreatif ini dibutuhkan sehingga visi kita menjadi kenyataan. Namun menjadi
pemimpin yang inovatif tidak selalu berarti bahwa diharuskan menciptakan
semua ide sendiri, tetapi Anda harus dapat mengenali lebih dalam ide tersebut
dan menciptakan jalan bagi ide tersebut agar dapat terwujud, sehingga
mampu mencapai tujuan tim. - Relevan
Yang dimaksud ialah mengikuti tren serta perkembangan teknologi, mengikuti
pasar, berbicara dengan para ahli, bereksperimen dengan konsep yang
terbukti, mengikuti pemimpin digital lainnya, dll. - Terkoneksi
Siapapun yang akan menjadi pemimpin berbasis digital, memerlukan koneksi
atau jaringan luar yang luas, sehingga mampu berkolaborasi, berbagi tentang
kemajuan teknologi ataupun pengalaman, tentunya mengurangi tekanan dan
membantu kita dalam menyelesaikan suatu permasalahan. - Gesit
Gesit atau memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan,
membuat prioritas ulang, dan merespons dunia yang terus bergerak cepat,
adalah keterampilan yang sangat penting. Selain itu sebagai digital leader juga
perlu menerima baik perubahan, mampu mengasah strategi untuk
menghadapi apa-apa yang tidak diketahui, dan mengubah perilaku untuk
mengakomodasi tantangan baru. - Memahami Data
Data adalah salah satu hal terpenting bagi digital leader. Tidak hanya sekadar
memahami, tapi juga dapat memilih dan memilah data serta informasi dengan
baik.
Berdasarkan 5 kemampuan penting dalam menjadi digital leader yang seutuhnya tersebut, maka semua dikembalikan lagi oleh para pelaku kepemimpinan kita, terutama di Indonesia. Para pelaku atau kader dari kepemimpinan itu sendiri adalah pemuda-pemudanya. Dimana ketika pemuda Indonesia memiliki pemikiran yang terbuka dan kritis, serta memiliki kemauan kuat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju, maka akan muda menjadi digital leader yang sebenarnya, sebab pada dasarnya digital leader tidak hanya mengandalkan teknologi sebagai kekuatan utama, tetapi juga memerlukan semangat juang.
Daftar Pustaka
medium.com.”Five Qualities of a Digital Leader”. https://medium.com/swlh/fivequalities-of-a-digital-leader-9b58c398a312. (diakses pada 14 Oktober 2020)
divedigital.id. “Apa itu Disrupsi? Menelaah Definisi dan Cara Sukses Menghadapi Era
Disrupsi”. https://divedigital.id/apa-itu-disrupsi/. (diakses pada 13 Oktober 2020)