JAKARTA, KabarKampus – Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang mengatasnamakan OKP se-DKI Jakarta menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa, (15/12/2020). Para mahasiswa dan pemuda ini mendesak agar Presiden Jokowi mengevaluasi aparat penegak hukum yang terlibat dalam peristiwa kontak tembak di tol Karawang.
Dalam aksi yang diikuti oleh tujuh organisasi kemahasiswaan tersebut, mereka melakukan teatrikal tabur bunga di depan Istana Negara. Teatrikal digelar sebagai simbol duka cita atas matinya Hak Asasi Manusia di Indonesia.
I Gusti Ngurah Arya, Ketua PD KMHDI DKI Jakarta mengatakan, mereka meminta Presiden Jokowi untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) independen untuk mengungkap peristiwa yang terjadi di tol Karawang seterang-terangnya dan seadil-adilnya. Tim tersebut terdiri dari Komnas HAM RI, DPR RI Komisi III, Ormas Lintas Agama, Praktisi dan pakar hukum.
“Mendesak presiden untuk menyampaikan pernyataan terbuka dalam rangka berbela sungkawa atas meninggalnya 6 anak bangsa, agar situasi dan kondisi tetap kondusif, karena kami khawatif akan terjadi konflik horizontal akibat peristiwa ini,” terang Gusti.
Selain itu lanjut Gusti, mereka juga mendesak presiden agar mengevaluasi aparat penegak hukum yang terlibat dalam peristiwa kontak tembak di tol Karawang.
Selain menggelar aksi di Istana Negara, para mahasiswa ini juga mendatangi kantor Komnas HAM. Kedatangan mereka, untuk mendukung Komnas HAM agar menyelesaikan kasus HAM tanpa intervensi dari pihak luar.
Penembakan terhadap enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh aparat Kepolisian berlangsung pada hari Senin, (07/12/2020). Peristiwa terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya kilometer 50.
OKP se-DKI Jakarta terdiri dari IMM, KMHDI, KAMMI, BADKO HMI, GPPB, HIKMAHBUDHI, dan HIMA PERSIS.[]