SURABAYA, KabarKampus – Kemenristek/BRIN memesan sebanyak 10 Unit Robot Medical Assistant ITS-Unari (RAISA). Robot “perawat” tersebut rencana bakal ditempatkan di rumah sakit yang tersebar di Indonesia.
Selain robot “perawat” Kemenristek juga memasan 35 perangkat pembuka pintu otomatis buatan ITS. Pemesanan tersebut dilakukan pada bulan Desember 2020 ini.
Dr I Ketut Eddy Purnama ST MKom, Ketua Tim Pengembang Robot RAISA menjelaskan, sebanyak 10 unit robot perawat tersebut terdiri dari lima robot RAISA untuk Intensive Care Unit (ICU) dan lima robot RAISA untuk High Care Unit (HCU). Kedua jenis robot RAISA tersebut itu untuk membantu pasien Covid-19.
Untuk RAISA HCU akan digunakan untuk membantu tenaga medis dalam mengantarkan makanan, minuman, obat, barang pribadi milik pasien, dan komunikasi dua arah antara pasien dan tenaga medis. Sedangkan, RAISA ICU, dibekali kamera khusus yang digunakan untuk mengontrol tanda vital pasien, tetesan infus, hingga kantong urin pasien.
“Dengan kemampuan itu, tenaga medis dapat memperkirakan kondisi pasien Covid-19 di ICU dengan tepat dan real time, tanpa perlu mendatanginya,” terang Ketut di laman resmi ITS.
RAISA lanjutnya, saat ini sudah dilakukan kontrol kualitas. Robot ini dapat menjalankannya sampai beberapa jam dengan jarak sampai lebih dari satu kilometer.
Selain itu lanjut, Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS ini, RAISA telah dilengkapi fitur yang memungkinkan robot RAISA untuk dapat mudah dilacak dalam jaringan komunikasi. Fitur tersebut dapat membuat operator RAISA dapat menjalankan robot yang satu dengan yang lain dengan lebih mudah.
Kemudian tambah papar dosen Departemen Teknik Komputer ini, fitur lainnya adalah pencatatan penggunaan robot RAISA per operator yang dihitung dari jarak tempuh robot dalam waktu yang ditentukan. Adanya fitur tersebut, memungkinkan kinerja dari operator juga dapat dipantau.
“Diharapkan pengoperasian RAISA dapat seperti bermain gim. Operator yang bersangkutan akan memperoleh skor tertinggi apabila RAISA yang dikendalikannya banyak digunakan,” kata Ketut.
Perangkat Pembuka Pintu
Untuk perangkat pembuka pintu, Ketut menambahkan, keberadaannya
Melengkapi keberadaan RAISA, Ketut menambah, keberadaannya menambah keefektifan kinerja RAISA. Perangkat tersebut membuat pintu dapat dibuka atau ditutup dari jauh oleh operator RAISA.
Tidak hanya itu, penggerak pintu juga dapat secara otomatis menutup pintu apabila belum tertutup dengan sempurna atau dibuka oleh tenaga medis lain. Sehigga pintu dipastikan menutup sehingga virus Covid-19 tidak menyebar ke wilayah lain selain ruang isolasi.
Sepuluh unit RAISA dan 35 perangkat pembuka pintu tersebut akan didistribusikan ke Pulau Sumatra, Jawa dan Bali. Rumah sakit yang dituju yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati di Jakarta, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso di Jakarta Utara, RSUP dr Mohammad Hoesin di Palembang, RSUP Dr Hasan Sadikin di Bandung, RSUP Dr Sardjito di Yogyakarta, RS Islam Jemursari di Surabaya, RSUD Dr Soegiri di Lamongan, RSUD dr Soewandhie di Surabaya, RSUP dr Kariadi di Semarang, dan RSUD Bali Mandara di Denpasar.[]