Oleh: Juliani Az Zahra*
Didirikan pada 1956, Universitas Andalas (Unand) merupakan universitas tertua yang dibangun di luar Pulau Jawa dan telah berkembang menjadi salah satu universitas besar di Indonesia. Terletak di Kota Padang, Sumatera Barat, Unand merupakan perguruan tinggi yang berupaya untuk mencerminkan nilai adat Minangkabau yang unik dengan persatuan antar masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari terdaftarnya Unand ke dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka(PMM). Lalu apa itu PMM? dan mengapa PMM dapat menjadi ranah pengenalan budaya nasional?
PMM merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), PMM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengeksplorasi dan mempelajari keberagaman budaya nusantara sembari belajar dan berinteraksi dengan banyak orang di kampus dalam negeri lainnya.
PMM menjadi wadah yang tepat untuk memperkenalkan lingkungan dan budaya Minangkabau kepada masyarakat nasional khususnya mahasiswa. Koordinator Program PMM Unand Muhammad Idris saat penulis wawancarai menyebutkan bahwa jumlah peminat PMM di Sumbar khususnya di Unand melebihi kuota yang disediakan (29/07). Di mana pendaftar mencapai lebih dari 500 pendaftar dari 300 kuota yang tersedia. Peserta berasal dari 78 Perguruan Tinggi terhitung dari masa registrasi PMM tahap dua yang dibuka dari tanggal 13 hingga 28 Mei 2022 lalu. Data terbaru menunjukkan jumlah mahasiswa yang diterima hingga saat ini mencapai 246 peserta dan data ini masih dinamis hingga dimulainya PMM pada tahun ajaran baru mendatang.
Banyaknya peserta PMM yang memilih Unand menunjukkan meningkatnya ketertarikan mahasiswa Indonesia terhadap Sumatera Barat umumnya serta budaya dan adat Minangkabau khususnya. Kenaikan ini dapat dilihat dari jumlah peserta PMM tahap I yang hanya berjumlah 87 orang. Nantinya mahasiswa dari universitas lain akan menempuh pendidikan reguler di Unand secara tatap muka sesuai dengan program studi yang mereka ambil diselingi dengan kegiatan pengenalan budaya yang disebut Modul Nusantara.
Pengenalan budaya dilakukan melalui kegiatan Modul Nusantara di mana program ini berfokus pada pengenalan budaya dan menjadi program khas yang membedakan PMM dengan program Kampus Merdeka lainnya. Mahasiswa akan diajak secara langsung untuk belajar, mengenal dan memahami budaya lokal seperti dengan melakukan kunjungan ke museum, berkegiatan sosial, hingga menemui tokoh-tokoh adat setempat. Kegiatan-kegiatan ini nantinya akan dilakukan berdasarkan empat poin yaitu Kebhinekaan, Inspirasi, Refleksi, dan Kontribusi Sosial yang dirancang oleh para Mentor yang telah ditunjuk sebelumnya.
Untuk mendukung program tersebut, Unand bersama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menyediakan akomodasi, sarana dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya baik untuk pemenuhan pemberian pendidikan, fasilitas kesehatan, maupun fasilitas pengenalan budaya, salah satunya dengan disediakannya mata kuliah reguler yang ditawarkan sesuai kebutuhan dan Mentor sebagai pendamping mahasiswa. Hingga saat ini Unand telah berhasil melakukan persiapan sebesar 75% dan diharapkan akan selesai sebelum kedatangan mahasiswa pada tanggal 15-18 Agustus 2022.
Dengan mengenalkan nilai-nilai dan budaya adat Minangkabau, diharapkan mahasiswa dapat memahami lebih dalam mengenai kebhinekaan, keberagaman budaya bangsa, serta menanamkan kecintaan pada bangsa atau nasionalisme. Program ini juga diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa agar menjadi lebih menghargai dan bertoleransi terhadap perbedaan serta mendapatkan pengalaman menempuh pendidikan di kampus lain. Penanaman nilai moral yang baik inilah yang diharapkan memiliki dampak besar terhadap kehidupan masyarakat di masa mendatang.
Memahami pentingnya nilai budaya dan bentuk dukungan penuh terhadap program pemerintah, Unand sebagai salah satu universitas besar menunjukkan perannya sebagai perguruan tinggi. Seperti dengan membuka pemahaman baru terhadap budaya Minangkabau di nasional dan membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar. Unand telah berkomitmen, melalui Wakil Rektor Satu, untuk mendukung sepenuhnya pelaksanaan PMM tahap 2 yang dilakukan secara tatap muka ini. Ke depannya program ini diharapkan dapat terus berlanjut di mana perguruan tinggi dapat menjadi penggerak untuk kegiatan PMM secara mandiri agar membentuk program yang berkesinambungan. Unand juga menargetkan kenaikan jumlah mahasiswa peserta PMM khususnya mahasiswa Unand ke universitas negeri lainnya pada tahap berikutnya.
*Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas (UNAND), di bawah bimbingan dosen Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si.
Semoga semakin baik dan produktif menulis ya Juli…dan semoga KKN tidak menggangu untuk itu …