Oleh: Sukma Resana Bintang*
Pada bulan September sampai dengan November 2022 lalu, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dan Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bhakti Jaya Indonesia (BJI) melaksanakan program pelatihan pemasaran digital untuk para PMI di Taiwan. Program Matching Fund ini mengusung tema “TikTok dan Instagram: Pelatihan Media Sosial sebagai Salah Satu Marketing dan Sales Funnel“. Selain bekerja sama dengan BAZNAS BJI, pelaksanaan program ini juga bekerja sama dengan organisasi pemerintah di bawah naungan Dirjen Diktiristek yang bernama KedaiReka.
Program Matching Fund 2022 ini bisa dikatakan sebagai program lanjutan, sebelumnya di tahun 2021 Yayasan Bhakti Jaya Indonesia dengan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur juga telah melaksanakan program pelatihan literasi finansial dan Bahasa Inggris. Program tersebut telah berhasil membantu kurang lebih 170 PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Taiwan dalam pengetahuan finansial dan kebahasaan.
Tema pelatihan pemasaran digital melalui media sosial pada program ini dipilih guna meningkatkan kualitas para PMI di Taiwan dan memberikan kontribusi positif pada kesiapan finansial para PMI pasca purna kerja. PMI di Taiwan menjadi target program ini dikarenakan berdasarkan data Bank Indonesia, pada kuartal II (Q2) 2020 remitansi dari Taiwan menempati peringkat ketiga. Data tersebut mengindikasikan adanya potensi yang cukup signifikan untuk memanfaatkan remitansi PMI asal Taiwan. Dengan besarnya potensi pemanfaaatan remitansi dan permasalahan dalam penggunaan remitansi, peluang untuk memfasilitasi pendampingan terhadap PMI yang telah purna tugas sangatlah besar.
Sedangkan pemilihan tema dipilih berdasarkan pada hasil program Matching Fund 2021 kerjasama Bhakti Jaya Indonesia dengan UPN “Veteran” Jawa Timur, beberapa PMI di Taiwan telah menjalankan bisnis mereka dengan memasuki digital marketplace dan memasarkan produk atau jasa mereka disana. Namun demikian, melalui observasi dan penelitian lebih lanjut, tim pengusul menemukan bahwa para PMI di Taiwan masih memiliki kesulitan bagaimana mendongkrak penjualan mereka di marketplacedan mereka belum memahami betul bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai salah satu instrumen promosi dan penjualan. Oleh karena itu, dipilihlah tema pelatihan pemasaran digital melalui sosial media ini.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan beberapa tenaga pendidik UPN Veteran Jawa Timur sebagai mentor dan panitia, yaitu; Christian Aditya Pradipta, Nafila Maulina Priyanto, Praja Firdaus Tri Lathif, M.S., dan M. Dedy Yanuar M. Idhom. Dan juga melibatkan beberapa mahasiswa yang membantu sebagai community manager dan moderator. Dalam program pelatihan dan edukasi ini, PMI Taiwan belajar mengenai banyak hal terkait literasi digital, misalnya; Dasar-Dasar Sosial Media, Cara Berkampanye di Sosial Media, dan Cara Menciptakan Ide Kontennya, Dasar-Dasar Instagram dan TikTok, Mendalami Fitur-Fitur, Tren, dan Algoritma Instagram dan TikTok, Cara Memahami Market dan Fitur Periklanan di Instagram dan Facebook, Cara Pengambilan dan Penyuntingan Konten, dan lainnya.
Tidak hanya mendapatkan materi dari para mentor, para PMI di Taiwan ini juga diberikan bimbingan oleh para mahasiswa melalui pesan grup Telegram. Di mana dalam grup tersebut, para peserta atau para PMI dapat berkonsultasi terkait dengan hal-hal ataupun materi pada sesi kelas. Selain itu, para mentor juga mengajak para PMI untuk mempraktikkan langsung materi-materi yang telah diberikan, seperti membuat rencana pemilihan sosial media untuk membangun bisnis mereka, menentukan konsep, membuat perencanaan bisnis dan masih banyak lainnya. Sehingga dengan diberikannya praktik langsung ini, para PMI ini diharapkan mampu menerapkan langsung dalam memasarkan bisnis yang mereka miliki nantinya melalui media digital.
*Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Jawa Timur.