JAKARTA, KabarKampus – Bagaimana menurut anda jika ada penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), malah kedapatan beli alat elektronik mahal, beli tablet baru, padahal sudah punya laptop, atau kedapatan nonton konser mahal?
Bagi banyak netizen, fenomena tersebut sungguh mengherankan. Buat kebutuhan primer mengaku sulit, tapi buat kebutuhan tersier kok malah royal? begitu netizen bertanya.
Ketua DPP PSI, Furqan AMC menyoroti viralnya kritik netizen terhadap penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang diragukan kualifikasinya.
“Kemendikbudristek harus memvalidasi data penerima KIP-K di setiap kampus, jangan sampai ada yang salah sasaran” tegas Furqan AMC dalam keterangannya yang diterima redaksi KabarKampus.
“Sungguh ironi jika ada mahasiswa seperti Almarhumah Riska dari UNY yang harus berjibaku memperjuangkan kuliah sampai meregang nyawa, sementara ada penerima beasiswa KIP-K malah kedapatan masuk kategori mampu” jelas Furqan lebih lanjut.
Menurut Furqan yang juga aktivis 98 ini, validasi data penerima KIP-Kuliah harus dilakukan berlapis. Ia mengusulkan beberapa langkah berikut:
- Validasi aktif sejak dari pendaftaran di kampus dengan seleksi kuantitatif dan kualitatif.
- Sinkronisasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data penerima KIP SMA.
- Diverifikasi ulang setiap semester perkembangan ekonomi keluarga penerima beasiswa, juga prestasi dan komitmen studinya.
- Datanya diumumkan terbuka di kampus, sehingga jadi afirmasi positif buat penerima beasiswa untuk sungguh-sungguh menyelesaikan studi, sekaligus jadi ruang koreksi dari publik kampus jika ada yang tidak tepat sasaran.
- Kemendikbudreistek harus melakukan asistensi dan controling penuh setiap kampus. Jika ditemukan banyak laporan beasiswa KIP-K salah sasaran di kampus tersebut atau ada mahasiswa dari keluarga tudak mampu kesulitan mengakses beasiswa KIP-K di kampus tersebut, maka Kemendikbudristek harus memberi sanksi pada pimpinan kampus terkait.
- Validitas distribusi beasiswa KIP-K Bisa jadi salah satu variabel untuk akreditasi kampus sebagai bentuk komitmen sosial kebangsaan dari kampus untuk berpihak pada keluarga tak mampu.
- Para alumni penerima beasiswa diwadahi untuk berhimpun dalam suatu forum silaturahmi alumni untuk membangun semangat berbakti membangun negeri. Sehingga menumbuhkan semangat solidaritas sosial secara keseluruhan.
Sepanjang kebijakan kuliah gratis belum diterapkan, maka beasiswa KIP-K ini wajib terus dilaksanakan dan disempurnakan.