.
Alam semesta menyimpan rapat-rapat ceritanya. Menampakkan hukum-hukumnya yang bisa dikenal melalui penyelidikan-penyelidikan. Kosmos menarik fikiran kita ke dalam labirin-labirin tak berkesudahan. Ada rahasia di balik rahasia. Kita tidak memiliki pengalaman intuitif yang dapat disajikan dengan pembuktian-pembuktian ilmiah. Tapi kita melihat dengan jelas, seolah alam ini adalah satu paket keteraturan-keteraturan. Alam semesta adalah realitas faktual dan aktual yang menampilkan dirinya. Kita masih mencari jalan untuk datang ke masa lalu dan masa depan alam semesta kita yang tidak pernah berbicara langsung kepada kita. Melalui Kosmologi, kita memecah kebisuannya.
.
Mempelajari Kosmolologi adalah melihat gambaran besar dari teka-teki alam semesta kemudian menyatukan semua yang pernah ditemuakn manusia untuk menyusun puzzle yang menceritakan alam semesta kita. Mungkin kita akan memulainya lebih dahulu dengan filsafat. Ini adalah cara lama yang tidak selalu berhasil namun senantiasa menjadi akar dari kelestarian rasa ingintahu manusia. Filsafat memulainya, Sains melanjutkannya.
.
Para filosof adalah kalangan yang begitu tertarik dengan fikirannya. Mereka percaya bahwa penalaran memberikan hampir setengah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka. Alur fikiran para filosof bersirkulasi di sirkuit sebab akibat. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menetapkan suatu puncak dari penalaran. Sesuatu yang tak bersebab, menjadi penyebab dari seluruh akibat yang ada. Mereka percaya pada sesuatu yang disebut Creatio Ex-Nihillo. Penciptaan dari ketiadaan. Alam material ini menurut para filosof tidaklah bersifat fundamental. Ia ada karena diadakan. Lucretus memberikan pendapatnya soal ini. ia menyatakan :
.
Tidak ada yang lahir dari ketiadaan. Ketakutan menguasai kematian. Tepat kitika kita melihat melihat segala hal di darat dan langit, kita berfikir bahwa begitu banyak penyebab yang tidak kita ketahui. Manusia mungkin berfikir bahwa sang dewa sedang bekerja di sana. Sejak dahulu kala, kita tahu bahwa tidak ada yang bisa dibuat dari ketiadaan. Kita memahami sesuatu yang Ilahi.
Lucretus memberikan kita gambaran yang jelas tentang bagaimana orang-orang di masa lalu membangun narasi untuk menghapus sedikit rasa haus dari ketidaktahuan. Ya, itu tidak menjawab apapun dari kegelisahan manusia terhadap misteri yang dihadapinya. Itu hanya menunda sedikit kengerian tentang masa depan yang tidak jelas akibat kebingungan terhadap masalalu yang samar.
.
Masa lalu itu adalah, darimana semua ini berasal dan akan kemana semua ini pergi. Ketidakjelasan ini menghantui fikiran kita berabad-abad lamanya. Tenggelam dan muncul dari dasar keraguan terhadap semua narasi yang berkembang. Alam semesta adalah sesuatu yang terlalu besar untuk diungkit-ungkit asal muasalnya. Namun bukan berarti itu adalah hal yang tidak mungkin
Bersambung ke halaman selanjutnya –>