Selaku ketua pelaksana sekaligus inventor dari aplikasi digital Mangunjaya Watch, Tri Lathif, mengatakan bahwa kolaborasi yang dilaksanakan sangatlah penting karena saat ini adalah periode di mana semua pihak harus saling bergotong-royong untuk tetap membangkitkan gelora positif pesepakbolaan di tanah air. Tri Lathif menegaskan, “Saat ini kita berada di tengah euforia kemenangan timnas sepak bola Indonesia. Ini merupakan kemenangan kita bersama dan momentum yang sangat tepat untuk mempertahankan kemenangan tersebut dengan teknologi yang dapat membantu sepak bola kita berkembang di masa depan”.
Pada saat itulah kemudian tim UPN muncul dengan ide digitalisasi olahraga sepak bola, yakni melalui aplikasi Mangunjaya Watch, yang selama ini juga sudah dirintis oleh tim dari Tri Lathif. Praja Firdaus, sebagai bagian dari tim akademisi dari UPN Jawa Timur mengatakan, “Inovasi yang kami kolaborasi dengan SSB Putra Mangunjaya mungkin tidak begitu asing oleh pengelolaan olah raga di negara-negara Eropa, namun dalam konteks Indonesia inovasi seperti ini masih sangat sedikit sekali.
“Mungkin satu hal yang penting adalah bagaimana teknologi ini nantinya dapat mengubah cara pandang bagaimana anak-anak tersebut dilatih sepak-bolanya. Bahwa talenta sepak bola tidak hanya dilihat dari seberapa lihat seseorang menggiring bola, tapi juga seberapa bagus statistiknya untuk mencetak gol atau menghalangi lawan,” tambahnya.
Nurcahyo Wibowo, selaku tim akademisi bagian MBKM juga menuturkan, “Dengan adanya MBKM sekarang ini, justru kegiatan turun lapangan seperti ini yang bisa memberikan pengalaman berharga kepada mahasiswa-mahasiswa yang kami libatkan dalam program pengabdian masyarakat. Ada dua mahasiswa yang kami libatkan dalam program ini, dan semoga itu bisa membantu mahasiswa untuk belajar langsung serta membantu institusi kami dalam berkembang.”
Selain itu, kegiatan kolaborasi kerjasama industri/organisasi dan akademisi ini sangat mendukung apa yang dicita-citakan oleh SSB Putra Mangunjaya, yakni menjadi SSB yang berbasiskan pengolahan data. Suharyoko, selaku pimpinan SSB Putra Mangunjaya memuji inovasi akademisi UPN Veteran Jawa Timur yang mampu melihat celah inovasi yang kreatif. “Ketika pertama kali mendengar ide tentang Mangunjaya Watch, saya terheran-heran dan kurang bisa mencerna apa yang dimaksud oleh para akademisi ini. Tapi ketika saya pelajari lebih lanjut, semuanya menjadi sangat masuk akal dan sangat susah bagi saya untuk menolak ajakan kolaborasi mereka karena idenya sangat menarik”, ujar Suharyoko.