Oleh: Dr. Dina Y. Sulaeman, M.Si*
Pin emas yang tersemat ini, adalah pin emas yang diserahkan oleh Menko Polhukam, Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P., berdasarkan Kepmenpolhukam no,109/2024. Disematkan dalam acara Ulang Tahun ke-14 BNPT di Sentul, Bogor. Saya dinilai sebagai akademisi yang berkontribusi signifikan dalam upaya melawan radikalisme dan terorisme. Terima kasih banyak kepada Bapak Menko Polhukam & Bapak Kepala BNPT, Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si.
Buat saya, momen ini benar-benar luar biasa, saya tidak pernah bermimpi atau membayangkan, akan tiba saatnya, saya diapresiasi negara seperti ini.
Saya ingat betul (dan kawan-kawan fb yang sudah lama kenal saya mungkin juga ingat), bagaimana semua ini bermula. Awal saya berurusan sama isu terorisme itu sebenarnya tidak sengaja. Saya hanya menulis tentang Timur Tengah, seperti biasa. Ketika Suriah bergolak, saya juga menulis, apa adanya, sesuai dengan yang saya pelajari dan pahami.
Waktu itu (sejak awal 2012), banyak sekali hoaks yang beredar masif di FB dan media online. Saya dan banyak teman yang membantu, bikin fanpage yang khusus melawan persebaran hoaks soal Suriah. Sejak awal, sudah banyak yang komen marah-marah, tapi, saya belum ngeh, mengapa mereka marah? Bukankah yang kami lakukan itu benar?
Pertengahan 2012 baru terbuka: kelompok-kelompok militan dengan berbagai nama mendeklarasikan upaya MENDIRIKAN KHILAFAH di SURIAH. Bila dilacak, mereka berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al Qaida (dan kemudian di 2013 muncul ISIS). Mereka yang marah-marah ke saya itu, adalah simpatisan/anggota dari organisasi-organisasi transnasional tersebut.
Mereka ternyata memang punya agenda bersama menggulingkan Presiden Suriah Bashar Assad. Dalam melaksanakan agenda itu, mereka memanfaatkan hoaks, antara lain “Assad itu Syiah pembantai Sunni” dan “umat Sunni dibantai di Suriah” atau “Assad menyuruh rakyat menyembah dirinya.”
[Seiring dengan itu, media Barat dan media Teluk, termasuk Aljazeera Qatar, juga ikut menyebarluaskan berbagai hoaks dan disinformasi itu, karena agenda penggulingan pemerintah Suriah -yang sangat pro Palestina dan membantu perjuangan bersenjata di Gaza- sebenarnya adalah agenda AS+Israel yang dibantu Turki+negara-negara Arab Teluk).
Sebagai orang yang pernah berada di Suriah, menyaksikan sendiri dan merasakan sendiri kehidupan di sana, sejak awal saya tidak bisa menerima begitu saja semua “info” itu. Banyak sekali video dan foto yang mereka sebarkan, kami (saya dan kawan-kawan) verifikasi, ternyata hoaks semua. Dan kami waktu itu, bertahun-tahun, bersama-sama berupaya melawan hoaks itu.
Tujuan kami: melawan takfirisme-radikalisme-terorisme, bukan hanya demi membantu Suriah, tetapi menjaga NKRI [contoh: ISIS kalau ga bisa mengebom di Suriah, kan mengebom di Indonesia].
Bersambung ke halaman selanjutnya –>