More

    Tiongkok Dipuji Karena Mendukung Persatuan Palestina

    Ahmad Syaifuddin Zuhri, direktur Sino-Nusantara Institute, mengatakan Deklarasi Beijing mengejutkan banyak orang Indonesia karena mereka tidak yakin dengan kapasitas kekuatan global Tiongkok dan pengalamannya dalam menjembatani konflik Timur Tengah. Ia mengatakan sebagian besar orang Indonesia tidak menyadari bahwa Tiongkok telah menjadi penengah perundingan damai antara Arab Saudi dan Iran tahun lalu.

    Arab Saudi dan Iran sepakat pada tahun 2023 untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun ketegangan. Kesepakatan itu dicapai di Beijing.

    Ahmad mengatakan, tidak banyak orang di Indonesia yang mengetahui kebijakan luar negeri Tiongkok. “Doktrin diplomasi Tiongkok dikenal sebagai diplomasi ‘tetangga baik’.”

    - Advertisement -

    “Seperti saat kita berjalan, langkah pertama kita menentukan langkah selanjutnya,” katanya, seraya mengisyaratkan bahwa pertemuan minggu lalu di Beijing bisa menjadi langkah pertama menuju tercapainya penyelesaian yang dapat mendatangkan perdamaian abadi antara Palestina dan Israel.

    Ahmad mengatakan China sekarang menjadi negara adikuasa ekonomi dan banyak negara, terutama negara berkembang, ingin bekerja sama dengan Beijing. Ini akan memperkuat kekuatan diplomasi China, katanya.    

    Ia mencatat bahwa negara-negara yang tengah membangun kembali diri dari konflik sangat ingin bekerja sama dengan China. Ahmad mencontohkan Afghanistan, yang menerima bantuan ekonomi darurat dari China setelah AS dan mitra koalisinya menarik pasukan mereka dari negara yang dilanda konflik tersebut. Afghanistan kini mengekspor komoditas ke China dan mengharapkan aliran investasi dari China.

    Ahmad mengatakan Israel, yang selama ini telah menjalin kerja sama yang sangat erat dengan China, termasuk di bidang teknologi dan pertanian, saat ini tengah mengalami kemerosotan ekonomi yang serius akibat konflik dengan Palestina. Untuk mengembalikan perekonomiannya ke jalur yang benar, Israel memerlukan kerja sama yang lebih kuat dengan China, katanya.  

    Furqan AMC, sekretaris jenderal Free Palestine Network, mengatakan banyak orang tidak mengetahui posisi geopolitik China karena propaganda anti-China yang disebarkan oleh AS.

    Sebagian sentimen anti-Tiongkok memiliki “nuansa yang sangat rasis”, kata Furqan. Ia menambahkan bahwa media internasional arus utama terus membingkai citra Tiongkok secara negatif di mata masyarakat.

    *Penulis adalah jurnalis lepas untuk China Daily. Prime Sarmiento di Hong Kong berkontribusi pada berita ini. Penulis bisa dihubungi di prime@chinadailyapac.com 

    Tulisan ini diterjemahkan dari https://www.chinadailyhk.com/hk/article/589291

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here