2. Tingkat Tertinggi Pengangguran: Ketidakseimbangan antara Jumlah Pekerjaan dan Jumlah Pencari Kerja
Selain masalah kesejahteraan yang tertinggal, tingginya tingkat pengangguran adalah masalah besar lainnya. Pemimpin daerah akan menghadapi masalah ekonomi struktural dan fakta bahwa banyak orang, terutama generasi muda, terjebak dalam lingkaran pengangguran jangka panjang. Namun, keterampilan yang dimiliki oleh sebagian besar tenaga kerja di wilayah-wilayah ini seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan industri yang berkembang, yang membuat penyerapan tenaga kerja semakin sulit.
Tingkat Pengangguran Nasional, Pada Februari 2023, tingkat pengangguran terbuka tercatat 5,86%, yang berarti ada sekitar 8,3 juta orang yang tidak memiliki pekerjaan. Ini dilaporkan oleh BPS. Angka-angka ini masih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya di Asia.
Di Indonesia, pengangguran tidak tersebar secara merata. Provinsi di luar Jawa, seperti Papua, NTT, dan Kalimantan Timur, memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibu kota dan wilayah industri. Sebagai contoh, tingkat pengangguran terbuka di Papua sebesar 9,2% pada 2023, sedangkan di Jakarta hanya sekitar 4,5%.
Mereka yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan disebut pengangguran terbuka, tetapi ada juga pengangguran terselubung, yaitu mereka yang bekerja tetapi tidak mendapatkan pendapatan yang layak. Menurut data BPS, sekitar lima belas hingga dua puluh persen pekerja di Indonesia bekerja di sektor non-formal dengan upah yang kurang dari standar kelayakan hidup. Meskipun pendapatannya seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, mereka tetap tergolong dalam kategori “bekerja”.
Generasi Muda dan Pengangguran: OECD menyatakan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia sangat tinggi di kalangan generasi muda, khususnya mereka yang berusia antara 15 dan 24 tahun. Menurut BPS, tingkat pengangguran pada kelompok usia ini akan mencapai 20,5% pada tahun 2023.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran jangka panjang tentang stagnasi sosial yang dapat terjadi jika generasi muda tidak segera memiliki kesempatan kerja yang layak.
3. Tantangan Kebijakan: Solusi atau Janji Politik?
Bersambung ke halaman selanjutnya –>