Deportivo Palestino: Identitas Budaya Populer di Chile

Club Deportivo Palestino

BOGOR, KabarKampus – Baru-baru ini Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, membahas konflik Palestina saat bertemu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/2).

Konflik Palestina dengan Israel sendiri sudah terjadi sejak 1917. Sudah jutaan rakyat Palestina kehilangan identitasnya. Berbagai sektor di seluruh dunia pun memperjuangkan identitas Palestina. Tidak terkecuali dalam sepak bola.

Sebab di Chile, ada klub bernama Deportivo Palestino yang memperjuangkan identitas Palestina meski dilekang oleh jarak. Dari nama klubnya saja sudah identik dengan negara yang berada di kawasan Asia Barat tersebut.

- Advertisement -

Untuk logo dan seragamnya pun menggunakan warna bendera Palestina, yaitu merah-hijau-hitam. Moto klubnya sendiri adalah “Lebih dari sekedar tim,  seluruhnya milik rakyat”. Bisa diartikan bahwa klub ini juga milik rakyat Palestina. 

Bukan tanpa alasan bahwa Palestino didirikan oleh orang-orang komunitas Palestina di Chile pada 8 Agustus 1920. Awalnya, didirikannya Palestino karena untuk mengikuti kompetisi di Osorno, Chile.

“Pemimpin dari komunitas imigran Arab berharap menemukan ruang di dalam budaya populer sampai organisasi mereka memutuskan untuk berpartisipasi di sepakbola,” tulis Brenda Elsey, seorang sejarawan Amerika dari buku Citizens and Sportsmen: Fútbol and Politics in Twentieth-Century Chile.

Beberapa kali Juara!

Bersambung ke halaman selanjutnya –>

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here