More

    232 Jurnalis Dibunuh Israel, Media Internasional Jangan Diam!

    Juru bicara militer Avichay Adraee menuduh bahwa Hossam adalah penembak jitu di Batalyon Beit Hanoun Hamas dan ikut serta dalam serangan yang menargetkan Israel dalam perang Gaza. Padahal Hossam mendedikasikan 18 bulan untuk mengungkap kebenaran seperti pemboman harian dan bertahan hidup berbulan-bulan dalam situasi kelaparan.

    Rekan kerja Hossam, mengunggah pesan terakhir kawannya melalui media sosial X setelah tewas ditembak Israel saat meliput perang di Gaza. “Jika Anda membaca ini, berarti saya telah dibunuh, kemungkinan besar menjadi sasaran, oleh pasukan pendudukan Israel,” tulis pesan yang Hossam. “Saya telah mendedikasikan setiap momen hidup saya untuk rakyat saya. Saya mendokumentasikan kengerian di Gaza utara menit demi menit, bertekad untuk menunjukan kepada dunia kebenaran yang mereka coba kubur. Sasya tidur di trotoar, sekolah, tenda, di mana pun saya bisa. Setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup,” sambung Hossam.

    Tuduhan Israel kepada Hossam pun tidak dapat dibenarkan karena didasarkan pada dokumen yang sama sekali tidak menunjukan jurnalis itu punya afiliasi dengan Hamas. Seorang jurnalis DropSite News, Jeremy Scahill, menduga bahwa Israel memang menempatkan Hossam dalam daftar incaran dan membunuhnya. 

    - Advertisement -

    Sebelumnya, kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengumumkan kematian jurnalis penyiar radio Suara Al-Aqsa bernama Mohammed Saleh Al-Bardawil. “Mereka melancarkan kampanye propaganda yang tercela untuk membenarkan pembunuhan Hossam seperti yang telah mereka lakukan terhadap para dokter, pekerja PBB, dan anak-anak,” tulis Scahill di akun X miliknya. 

    Serangan terhadap jurnalis di Gaza hampir tidak ada koresponden asing yang diberi akses. “Di seluruh dunia, ekonomi industri, kekerasan perang, dan kampanye penyensoran yang terkoordinasi mengubah semakin banyak zona konflik menjadi kuburan berita dengan Gaza menjadi contoh paling ekstrem,” kata laporan Cost of War. 

    Kecaman Internasional Terhadap Pembunuhan Jurnalis

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    4 COMMENTS

    1. Berpegang teguhlah kepada TALI ALLAH yaitu para Nabi as, Rasulullah SAW dan pewarisnya , kita sedang di masa jahiliyah modern , Fir’aun Netanyahu dan sekutunya ( kaum kafir, fasik, munafik ).Terkutuk*ZIONISISRAEL*

    2. Israel ingin menutupi kebiadaban nya dengan membunuh para jurnalis agar dunia tidak melihat aksi aksi Dajjal mereka,tapi Allah itu tidak tidur, palestina pasti akan merdeka, bersabar, bersatu dan terus berjuang dan jangan lupa berdoa,free Palestine

    3. Wajah terakhir kolonialis dan imperialis dan puncak antagonis akut.
      memperlihat ketelanjangan yang paling fulgar.
      Darah suhuda khususnya para jurnalis terlihat dan terasa sebagai amunisi membakar hegemini imperialis dan kolinias dunia.
      ditandai dengan :
      – Runtuhnya Mitos “12 Syarat Pompeo”
      – kawan dan lawan memperlihatan wajah melawan atas arogansi setan besar.
      – era panggung dan pencitraan sudah usang dan tak laku dijual ke khalayak yang telah jeli fakta dan data.
      – opsi militer tak lagi menakutkan.

    4. IDF (Israel Defence Force), telah terlibat banyak konflik, dan kontraversi, termasuk penggunaan kekerasan terhadap warga Palestina, Pelanggaran Hak Asasi manusia, dan Hukum Perang Internasional (Humaniter). IDF memiliki sentimen Negatif yang kuat terhadap Jirnalis,terutama jurnalis Perang dikarenakan tugas,dan fungsinya yang di jalankan oleh Jurnalis Perang di Palestina.
      Komflik Israel-Palestina yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketegangan dan kekerasan,antara Jurnalis dan IDF. Sehingga IDf melakukan Pengawasan ketat terhadap Jurnalis.
      ñgssae

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here