Pihak Jerman juga mengecam pembunuhan Jurnalis oleh tentara Isarel. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Christian Wagner hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena kebebasan pers adalah aset yang sangat berharga dan harus dilindungi.
“Oleh karena itu, serangan terhadap jurnalis tidak pernah dapat dibenarkan dan harus dicegah. Tidak boleh menjadi sasaran di Gaza. Situasi di Gaza sangat buruk, berbahaya, dan sulit bagi warga di sana, serta bagi para jurnalis yang meliputnya, ini harus segera diubah,” tuturnya.
Sebelumnya, tentara Israel melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret sehingga menewaskan 800 orang dan melukai lebih dari 1.600 lainnya. Israel telah melanggar gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku sejak Januari lalu.
Lebih dari 50 ribu warga Palestina telah terbunuh dan 113.700 terluka dalam serangan brutal militer Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak. Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional pun sempat mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Galant, atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.







Berpegang teguhlah kepada TALI ALLAH yaitu para Nabi as, Rasulullah SAW dan pewarisnya , kita sedang di masa jahiliyah modern , Fir’aun Netanyahu dan sekutunya ( kaum kafir, fasik, munafik ).Terkutuk*ZIONISISRAEL*
Israel ingin menutupi kebiadaban nya dengan membunuh para jurnalis agar dunia tidak melihat aksi aksi Dajjal mereka,tapi Allah itu tidak tidur, palestina pasti akan merdeka, bersabar, bersatu dan terus berjuang dan jangan lupa berdoa,free Palestine
Wajah terakhir kolonialis dan imperialis dan puncak antagonis akut.
memperlihat ketelanjangan yang paling fulgar.
Darah suhuda khususnya para jurnalis terlihat dan terasa sebagai amunisi membakar hegemini imperialis dan kolinias dunia.
ditandai dengan :
– Runtuhnya Mitos “12 Syarat Pompeo”
– kawan dan lawan memperlihatan wajah melawan atas arogansi setan besar.
– era panggung dan pencitraan sudah usang dan tak laku dijual ke khalayak yang telah jeli fakta dan data.
– opsi militer tak lagi menakutkan.
IDF (Israel Defence Force), telah terlibat banyak konflik, dan kontraversi, termasuk penggunaan kekerasan terhadap warga Palestina, Pelanggaran Hak Asasi manusia, dan Hukum Perang Internasional (Humaniter). IDF memiliki sentimen Negatif yang kuat terhadap Jirnalis,terutama jurnalis Perang dikarenakan tugas,dan fungsinya yang di jalankan oleh Jurnalis Perang di Palestina.
Komflik Israel-Palestina yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketegangan dan kekerasan,antara Jurnalis dan IDF. Sehingga IDf melakukan Pengawasan ketat terhadap Jurnalis.
ñgssae