Eksekusi Brutal di Gaza: Kejahatan Teroris Israel Terungkap dalam Rekaman Baru

Setelah mengeksekusi 15 Tenaga Medis dan mengubur mereka secara massal, Israel menghancurkan ambulans yang membawa tenga medis tersebut untuk menghilangkan jejak kejahatan mereka (Sumber: telegram FPN)

Respon Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengungkapkan kemarahan mereka atas tewasnya 8 tenaga medis.  

“Mereka adalah pekerja kemanusiaan yang mengenakan simbol perlindungan. Ambulans mereka diberi tanda yang jelas. Mereka seharusnya bisa kembali ke keluarganya, tetapi itu tidak terjadi,” ujar Sekretaris Jenderal IFRC, Jagan Chapagain.  

- Advertisement -

Ia menegaskan bahwa Hukum Kemanusiaan Internasional sudah sangat jelas: warga sipil, tenaga medis, dan layanan kesehatan harus mendapatkan perlindungan. 

IFRC menyebut kejadian ini sebagai serangan paling mematikan terhadap pekerja Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sejak 2017. Sementara itu, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengaku sangat terkejut atas kematian tenaga medis yang sedang menjalankan tugasnya.  

“Jenazah mereka telah diidentifikasi dan akan dimakamkan secara layak. Jumlah tenaga medis yang tewas dalam konflik ini sangat mengkhawatirkan. ICRC mengecam keras serangan terhadap pekerja kesehatan,” tegas ICRC.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengungkapkan bahwa satu dari sembilan anggota kelompok Bulan Sabit Merah yang ditemukan di kuburan massal masih hilang. Tim tersebut dilaporkan hilang pada 23 Maret saat mereka berupaya memberikan bantuan medis kepada korban serangan militer Israel di Rafah.

Sementara itu, Jonathan Whitall, kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Gaza (OCHA), menjelaskan bahwa kuburan massal tersebut ditemukan berkat tanda dari lampu ambulans. Pernyataan ini dibagikan di X, disertai foto tim Bulan Sabit Merah yang sedang menggali pasir dan menemukan mayat di dekat mobil pemadam kebakaran serta kendaraan PBB yang rusak.

Juru bicara OCHA menegaskan bahwa gundukan tersebut “jelas-jelas terbentuk dengan menggunakan alat berat, bukan akibat ledakan.” “Informasi yang ada menunjukkan bahwa tim pertama dibunuh oleh tentara Israel pada 23 Maret, dan petugas lainnya ditembak satu per satu saat mereka mencoba mencari rekan mereka yang hilang,” tambah juru bicara OCHA.

Konfirmasi Militer Israel

Bersambung ke halaman selanjutnya –>

- Advertisement -

1 COMMENT

  1. Pekerja Bulan Sabit Merah Palestine (Palestinian Red Crescent Society, PRCS), adalah organisasi kemanusiaan yang menyediakan bantuan medis dan kesehatan kepada penduduk Palestina. PRCS didirikan pada tahun 1969 dam merupakan anggota dari Federasi Intenasional perhimpunan Bulan Sabit Merah (International Federation of Red Cross and Crescent Societis).

    PRCS memiliki Tim Medis yang bekerja di berbagai lokasi di Palestina ,termasuk di Gaza, dan Tepi Barat.

    Zionis Israel dan IDF telah beberapa kali menyerang dan membunuh Pekerja Medis PRCS dan fasilitas kesehatan deng
    an remcana busuk dan tujuan:
    – Menghambat bantuan Manusia Kemanusiaan, dengan menyerang Pekerja Medis PRCS, Zionis Israel dan IDF berusaha menghambat bantuan kemanusiaan yang dibe
    rikan kependuduk Palestina.
    – Mengintimidasi dan mengontrol, terhadap pekerja medis untuk mengontrol penduduk palestina, dan menghbambat penyerangan mereka.
    – Mengalihkan Perhatian .

    Serangan terhadap pekerja Medis PRCS dapat di gunakan senagai alat untuk mengalihkan isu-isu lain yang lebih penting, seperti pendudukan Istael di Palestina.
    Contoh-contoh serangan terhadap pekerja medis PRCS dan fasilitas kesehatan di Palestina antara lain:
    – Pada tahun 2014 IDF menyerang Rumah Sakit Gaza yang menyebabkan kematian bebetapa pekerja medis dan pasien
    – Pada tahun 2018 IDF menyerang Tim Medis PRCS di Tepi Barat yang menyenakan kematian pekerja Medis.
    – Pada tahun 2020 IDF menyeramg Rumah sakit Gaza yang menyebabkan kematian beberapa pasien dan pekerja medis.

    Serangan serangan tersebut adalah pelanggaran hukum International dan merupakan kejahatan Perang.

    Dasar Hukum yang dilanggar adalah
    – Kpnvensi Jenewa 1949, yang melarang serangan terhadap fasilitas kesehatan dan pekerja Medis.
    – Protokol Tnahan I tahun 1977, larangan serangan terhadap Fasilitas kesehatan dan pekerja medis.
    – Hukum Humaniter International melarang serangan terhadap fasilitas kesehatan dan pekerja medis.
    – Piagam PBB ,yang melarang agresi dan lekerasan terhadap negara negara lain.

    Pasal-pasal yang relevan:
    1. Pasal 19 konvensi Jenewa 1949 ,Melarang serangan terhadap fasilitas kesehatan.
    2. Pasal 20 konvensi jenewa 1949, melarang serangan terhadap pekerja medis.
    3. Pasal 85 protokol tambahan I 1977 melarang serangan terhadap fasilitas kesehatan dan pekerja Medis.

    Sumber:
    – konvensi Jenewa1 949, Protokol I 1977, Hukum Humaniter Internasional, Piagam PBB.

    Sejak meletusnya perang Dunia 2, belum didapati laporan kejahatan perang tentamg pembunuhan tenaga dan fasilitas kesehatan sepert pemboman Rumah sakit
    dan dibunuhnya para Dokter dokter. Dan hanya dilakukan oleh IDF dan Zionis Israel. Pantas saja mantan presiden Amerika serikat Joe Biden menanyakan “Tentang Moral, Mental, Psilogi prajurit IDF, Sebab dia tidak tahu mana musuh yg mempunyai milai tinggi, rajin mengumbar amunisi tapi target sasar tidak jelas.

    Daasaar Anak Haram Dajjal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here