
Surat itu juga menyatakan bahwa Harvard hanya boleh mempekerjakan dan menerima mahasiswa berdasarkan prestasi dan menghentikan semua preferensi berdasarkan ras, warna kulit, atau asal kebangsaan, mulai Agustus nanti. Universitas juga harus menyaring mahasiswa internasional untuk mencegah penerimaan mahasiswa yang menentang nilai-nilai AS dan melaporkan kepada otoritas imigrasi federal mahasiswa asing yang melanggar aturan perilaku.
Harvard pun menggugat untuk memblokir tinjauan pemerintahan Trump atas hampir 9 miliar dollar AS dalam kontrak federal dan hibah yang diberikan. Lalu setelah beberapa jam Harvard mengambil sikap, Trump mengumumkan akan membagikan dana federal senilai 2,3 miliar dollar AS untuk perguruan tinggi tersebut.
Pembekuan dana ini dilakukan setelah Trump mengatakan bahwa mereka sedang meninjau kontrak dan hibah federal senilai 9 miliar dollar AS untuk Havard sebagai bagian dari tindakan keras yang disebut antisemitisme. Juru bicara Gedung Putih, Harrison Fields, mengatakan bahwa Trump sedang berusaha untuk membuat pendidikan hebat lagi dengan mengakhiri anti semitisme yang tak terkendali.
Fields juga memastikan uang pembayar pajak federal tidak mendanai dukungan Harvard terhadap diskriminasi rasial yang berbahaya atau kekerasan bermotif rasial. Pemerintahan Trump juga dilaporkan mempertimbangkan untuk memaksa sesama sekolah Ivy League, Columbia, untuk membuat keputusan persetujuan yang secara hukum akan mengikat sekolah tersebut untuk mengikuti pedoman federal dalam cara memerangi anti semitisme.
Beberapa profesor Columbia seperti yang ada di Harvard, telah menggugat pemerintah federal sebagai tanggapan. Pemerintah telah menangguhkan pendanaan dan hibah federal senilai 400 juta dolar AS untuk Columbia. Untuk meredakan krisis pendanaan yang disebabkan oleh pemotongan dana federal, Harvard berupaya meminjam 750 juta dollar AS dari Wall Street.
Pembekuan dana Havard ini merupakan yang ketujuh kalinya dilakukan pemerintahan Trump terhadap perguruan tinggi elit di AS. Selain Harvard dan Columbia, university lainnya yang menjadi sasaran dari kebijakan itu adalah University of Pennsylvania, Brown, Princeton, Cornell, dan Northwestern.
Pemerintahan Trump menuding pihak universitas membiarkan aksi-aksi protes terhadap perang Israel di Gaza berlangsung tanpa pengawasan.







Tesis dan antitesis, ya bahasa Anti-Semitisme digunakan imperialias kolonialisme untuk melanggengkan hegemoninya.
Mereka menggunakan semtimen Anti-Semitisme sebagai senjata untuk membunuh Persatuan dan Kemerdekaan.
Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri, Perbuatan yg akan dilakukan kepada orang lain tapi malah membalik ke diri sendiri, pribahasa ini kiranya tepat disematkan kepada setan besar amriki.
apa lacur, tesis Anti-Semitisme menjadi alat yng mumpuni untuk menghakimi siapa saja yang mengkritisi kebijakan amriki yang selalu membela entitas palsu zionis israel agar eksis, kini hal itu merambah bagian tubuhnya sendiri yaitu di Universitas Harvard yang sadar hingga menemukan anti tesis dengan melakukan pembelaan terhadap Palestina.
pada akhirnya, Anti-Semitisme lahir dari rahim amerika ( baca : pemerintah) dan akan mati oleh amerika sendiri (baca: warga maerika).
Mungkinkah hal ini seperti di gambarkan dalam sirah Nabi dalam peristiwa Fattu Makkah bahwa kemenangan yang HAK atas yang BATIL, dikuasanya Makkah dan meyerahnya kaum kufur oleh kaum Muslimin “tanpa Berdarah-darah”. ??
Semoga
Panjang Umur Palestina