Mahasiswa Unud Pantau Permohonan Resmi Pembatalan Kerja Sama Kampus-TNI

Sidang Akbar Mahasiswa Universitas Udayana, Auditorium Widya Sabha, Jimbaran. Dalam acara ini, Presiden BEM PM Universitas Udayana, I Wayan Arma Surya Darmaputra, menyampaikan orasi yang penuh semangat, menyoroti keresahan mahasiswa mengenai Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Udayana dan Kodam IX/Udayana. (Foto: instagram BEM Udayana)

BALI, KabarKampus – Kodam IX/Udayana masih menunggu resmi permohonan pembatalan kerja sama dari Rektorat Universitas Udayana (Unud). Beberapa isi perjanjian kerja sama antara Unud dengan Kodam/IX Udayana yang dihimpun, yakni melaksanakan pendidikan dan pelatihan bela negara, kuliah umum dari Panglima TNI, KASAD, dan Pangdam IX/Udayana. 

Selain itu, ada pelatihan kedisiplinan bagi mahasiswa baru, pelatihan bagi mahasiswa middle dan prajurit Kodam IX/Udayana di bidang IT, budaya, dan adat istiadat Bali. “Sampai dengan hari ini belum ada surat resmi dari rektor perihal tersebut. Kan belum ada sampai ke Kodam secara resmi,” ujar Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung, seperti dikutip dari Kumparan

Ada juga kerjasama teritorial dalam penerimaan mahasiswa baru bagi keluarga besar TNI AD baik S1 sampai S3 dan penyelenggaraan pendidikan moral etik. Selain itu, ada kerja sama di bidang pertukaran data dan informasi, yakni para pihak dapat melaksanakan komunikasi pertukaran data dan informasi yang melibatkan beberapa komponen penting. 

- Advertisement -

Komponen penting itu antara lain adala pengirim, penerima, media transmisi dengan memperhatikan protokol komunikasi yang baik dan aman. Pertukaran data dan informasi yang dapat dilakukan adalah rekrutmen perwira prajurit TNI dan penerima mahasiswa baru. Kerja sama ini berlaku selama lima tahun yakni Maret 2025 sampai Maret 2030. 

Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi, tidak keberatan jika kerja sama dengan Unud dibatalkan. “Tidak ada masalah. Kan kerja sama itu antara kedua pihak antara rektorat dengan TNI. Kalau salah satu pihak tidak menyetujui ya tidak jadi kerja sama namanya dong,” katanya seperti dikutip dari Antara. 

Menurutnya, kerja sama antara mereka hanya bergerak di bidang penguatan pengetahuan nilai-nilai kebangsaan. Pihaknya tidak berniat untuk masuk lebih jauh hingga mencoba menyebarkan doktrin TNI kepada mahasiswa. Bahkan kerja sama itu umumnya terjadi lantaran ada permintaan dari pihak kampus. 

Bersambung ke halaman selanjutnya –>

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here