More

    Mahasiswa Unud Pantau Permohonan Resmi Pembatalan Kerja Sama Kampus-TNI

    Meskipun mengalami penolakan dari Unud, Kristomei menegaskan bahwa TNI akan selalu terbuka untuk perguruan tinggi lain yang ingin bekerja sama di bidang penguatan nilai-nilai kebangsaan. “Pasti ada pertimbangan dari rektorat kenapa meminta TNI untuk masuk dalam rangka pembinaan mahasiswanya? Pasti dalam rangka wawasan kebangsaan, bela negara, kedisiplinan, tentang geopolitik, bagaimana TNI dalam menjalankan negara demokrasi,” katanya. 

    Rektor Unud sebelumnya akan mengajukan surat permohonan pembatalan kerja sama dengan Kodam X/Udayana dalam kurun waktu tujuh hari kedepan. Pembatalan kerja sama itu imbas tekanan dari mahasiswa saat dialog di kampus Unud pada Selasa, (8/4). “Kami pimpinan Universitas Udayana mendengarkan aspirasi dan masukan-masukan dari adik-adik mahasiswa sehingga kita sepakat untuk mengusulkan kepada Kodam IX/Udayana, kepada Mitra kita dalam kerja sama ini untuk membatalkan kerja sama ini. Bahwa nanti prosesnya lebih lanjut, kita akan berproses,” kata Rektor Unud, I ketut Sudarsana. 

    Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unud, I Wayan Arma Surya Darma Putra, mengatakan akan mengawal komitmen dari pihak rektorat untuk membatalkan kerja sama tersebut. Setidaknya ada dua poin utama yang mereka tuntut dalam pertemuan dengan Rektor Unud, yakni pertama, meminta rektornya membatalkan atau mencabut perjanjian kerjasama kampus dengan Kodam IX/Udayana. 

    - Advertisement -

    Kedua, mendesak Unud menyuarakan mencabut nota kesepahaman antara Kementerian Pendidikan Tinggi dengan TNI yang ada di pusat sejak tahun 2023. “Dari semua klausul, kita merasa Universitas Udayana dijadikan sebagai pelaksana, bukan penerima manfaat. Oleh karena itu, di luar substansi bela negara, karpet merah untuk Kodam dan hal-hal lain ini sungguh merugikan kampus Udayana,” jelas I Wayan. 

    Ketua BEM ini mengatakan perjanjian ini akan dibatalkan melalui usulan pembatalan dari pihak pertama, yakni Universitas Udayana dengan batas waktu satu kali dalam tujuh hari kedepan. “Apabila dalam jangka waktu tujuh hari belum diajukan surat pembatalan kepada Kodam Udayana, BEM akan melakukan perlawanan secara litigasi maupun non-litigasi,” tegas I Wayan.

    Tekanan mahasiswa Unud ini membuahkan hasil. Rektor Unud setuju untuk membatalkan perjanjian kerja sama antara Unud Kodam IX/Udayana. Pernyataan ini disampaikan langsung di hadapan ratusan mahasiswa yang menggelar Aksi Sidang Akbar Mahasiswa di Auditorium Widya Sabha, Unud, Jimbaran. Aksi ini dipimpin BEM Unud yang sejak awal menolak kehadiran unsur militer dalam lingkungan kampus. Setelah dialog bersama mahasiswa, pihak rektorat akan segera memproses surat resmi pembatalan kerja sama tersebut. 

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here