
Dengan demikian Para Da’i juga, memberikan pengajaran tentang Islam kepada berbagai macam lapisan masyarakat seperti; mengajar mengaji dan bahasa Arab pada tingkatan anak-anak, kajian Islam (logika, Aqidah dan Fiqih) dan kultum shubuh pada tingkatan umum. Bahkan juga, merintis struktur remaja mesjid untuk terorganisirnya sebuah kegiatan di Salukero.
Pemuda-pemudi yang masuk struktur remaja mesjid dengan berusaha mengadakan program kerja untuk kebutuhan masyarakat setempat. Alhasil, muballigh Mamasa lebih menekankan kepada keberlanjutan dakwah agar dakwah tidak hanya berhenti masa satu bulan saja, akan tetapi lebih berkelanjutan.
Safari Dakwah Khatamun Nabiyyin bukan sekadar program rutin. Ini adalah perjalanan spiritual yang penuh dengan perjuangan, pengorbanan, dan pembelajaran. Para da’i tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga belajar memahami realitas kehidupan masyarakat di pelosok negeri.
“Kami menyaksikan sendiri bagaimana Islam tumbuh dan berkembang di berbagai daerah, dengan segala dinamika dan tantangannya,” ujar Ustaz Firman salah satu koordinator lapangan.
Khatamun Nabiyyin berharap, upaya yang telah dilakukan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Lembaga pendidikan ini juga berharap, masyarakat yang telah mendapatkan bimbingan dapat menjadi agen perubahan di daerah masing-masing, meneruskan estafet dakwah.
“Semoga Allah SWT Meridhai setiap langkah yang kami ambil. Semoga syiar Islam yang penuh cinta terus berkumandang di seluruh penjuru Nusantara,” pungkas Ustadz Hadi dan Zulkarnaim.
Program Safari Dakwah Khatamun Nabiyyin 1446 H ini menjadi bukti nyata komitmen Pesantren Tinggi Khatamun Nabiyyin dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa, melalui penyebaran nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin.






