
MAJENE, KabarKampus – Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene angkatan 2024 sukses menggelar webinar nasional bertema “Inovasi Pengembangan Kurikulum PAI Kontekstual dalam Isu Global Palestina dan Kearifan Lokal Mandar” pada Ahad, 18 Mei 2025 secara daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari mahasiswa yang tercetus di ruang perkuliahan Pengembangan Kurikulum PAI karena resah dengan krisis kemanusiaan di Palestina dan erosi budaya yang terjadi saat ini.
Webinar ini menghadirkan tiga narasumber utama: Dr. Hj. Syamsuduha, M.Pd. (Dosen Kurikulum PAI STAIN Majene), Dr. Dina Yulianti Sulaeman, M.Si. (Pakar Geopolitik Timur Tengah), serta Muhammad Syariat Tajuddin, S.H,. M.H. (Budayawan Mandar). Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua STAIN Majene, Prof. Dr. Wasilah Sahabuddin, S.T., M.T., yang juga menyampaikan keynote speech dengan penekanan pada pentingnya pengembangan kurikulum PAI yang responsif terhadap nilai lokal Mandar dan isu global, seperti krisis kemanusiaan di Palestina.
Dalam sambutannya, Prof. Wasilah menegaskan bahwa pendidikan agama harus menjadi “jembatan nurani” yang mengajarkan cinta, empati, dan tanggung jawab global. Ia juga mengapresiasi gagasan Kurikulum Cinta yang dicanangkan Kementerian Agama RI sebagai bagian dari misi pendidikan Islam rahmatan lil alamin.

Menurut Dr. Dina Yulianti Sulaeman, M.Si., saat memaparkan materi mengenai integrasi isu global ke dalam pendidikan agama, bahwa Pendidikan Agama Islam tidak cukup hanya mengajarkan ibadah, tetapi harus menghidupkan sejarah dan kesadaran global. Palestina termasuk bagian dari nurani yang wajib diajarkan.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






