More

    Dari Mandar untuk Palestina: Magister PAI STAIN Majene Gaungkan Kurikulum PAI Kontekstual

    Budayawan Mandar, Muhammad Syariat Tajuddin, S.H., M.H. (ist)

    Adapun dari sisi lokalitas, Muhammad Syariat Tajuddin, S.H., M.H. menegaskan bahwa nilai-nilai budaya Mandar sangat relevan dan harus dihidupkan kembali melalui kurikulum. Dia menambahkan bahwa dari Palestina kita belajar bagaimana budaya, pendidikan, bahkan agama bisa mati jika kehilangan keberpihakan. Menurutnya, di Mandar, pendidikan adalah warisan nilai-nilai hidup yang menjunjung kemanusiaan dan keberanian.

    Melengkapi perspektif global dan lokal, Dr. Hj. Syamsuduha, M.Pd. menyampaikan pentingnya pembaruan kurikulum PAI yang lebih kontekstual terhadap realitas.  Menurutnya, Kurikulum PAI tidak bisa lagi hanya normatif tapi harus menyentuh kenyataan, menjawab krisis, dan membentuk siswa yang sadar akan zaman, termasuk isu Palestina dan lingkungan sosialnya sendiri.

    Webinar yang dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan guru madrasah, guru PAI, dosen, mahasiswa, dan masyarakat secara umum ini, menjadi media edukasi publik bahwa isu Palestina dapat dan seharusnya dikenalkan melalui jalur pendidikan formal. Dari sejumlah pertanyaan yang berkembang dalam diskusi webinar, salah satu peserta menyampaikan keresahannya tentang adanya fenomena teguran-teguran terhadap pendidik yang membahas isu Palestina. Proses ini mengonfirmasi bahwa forum pendidikan kritis tentang Palestina masih jarang menyentuh ruang akademik kita secara konsisten dan substansial. 

    - Advertisement -

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here