Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama strategis dengan Kalla Institute. Kerja sama ini ditandai lewat penandatanganan nota kesepahaman yang dihadiri jajaran pimpinan kedua institusi ini di ITB, Rabu (28/5). Kolaborasi keduanya mencakup penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang khususnya di bidang pendidikan, riset, pengabdian masyarakat serta pengembangan kapabilitas institusi dan sumber daya manusia.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi, menciptakan inovasi, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas. Rektor Kala Institute, Syamril, menyampaikan bahwa mereka percaya kolaborasi ini akan memberikan dampak signifikan. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya dalam pengembangan akademik, tetapi juga dalam inovasi dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk komitmen ITB dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di kawasan timur Indonesia. “Kami melihat potensi besar dari Kalla Institute untuk berkembang sebagai pusat pendidikan unggul di Indonesia Timur,” ucapnya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang pertama adalah pendidikan dan pengajaran, meliputi pertukaran dosen, pengembangan kurikulum, hingga pembukaan kelas kolaboratif. Kedua, Penelitian dan Publikasi, meliputi riset bersama, publikasi ilmiah, dan akses ke laboratorium riset ITB. Selanjutnya, pengabdian kepada masyarakat.
Terakhir adalah pengembangan kapabilitas SDM, meliputi pelatihan, lokakarya, dan program peningkatan kompetensi untuk dosen dan staf. Selain dengan Kalla, ITB juga bekerja sama dengan sekolah menengah atas (SMA). Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Kelompok Keilmuan Kimia Analitik, Program Studi Kimia, FMIPA ITB, bekerja sama dengan SMAN 1 Tasikmalaya Jawa Barat, PT Paragon Technology and Innovation, PT Dulins Travel, serta PT IBANTOS Teknologi Hijau, melaksanakan kegiatan pengabdian kolaboratif pada 2 Mei 2025.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
