More

    Rektor Tel-U: Revolusi AI Bukan Soal Algoritma, melainkan Ekosistem yang Berdampak

    Focus Group Discussion (FGD) pelaku industri dan akademisi di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (10/7) terkait pengembangan industri AI di Indonesia. (ist)

    Prof. Suyanto juga mengungkapkan di dunia akademik saat ini sudah mulai beranjak menuju revolusi industri 5.0, yang perkembangan teknologinya menekankan pada kustomisasi berdasarkan kebutuhan manusia. Kunci dari hal tersebut salah satunya adalah human – AI collaboration atau kolaborasi manusia da AI yang seimbang. 

    “AI bisa saja berpotensi membuat manusia menjadi individu yang culas, bukan cerdas. Itu adalah tantangan yang kami hadapi, yakni ‘bagaimana membentuk talenta yang siap untuk berkolaborasi dengan AI?’. Oleh karena itu, di Telkom University kami memiliki visi berbasis SAFE AI,” sambung Prof. Suyanto.

    Lebih lanjut, Prof. Suyanto menjelaskan bahwa SAFE AI merupakan akronim dari secure and sustainable, accurate, fair, dan explainable. SAFE AI sendiri merupakan sebuah konsep untuk AI menghasilkan data yang aman. Adopsi konsep tersebut kemudian diintegrasikan dalam aktivitas yang Tel-U lakukan. Pada aktivitas pendidikan dan pengajaran, Tel-U telah menjalankan sistem seleksi mahasiswa berbasis AI dan melakukan pemetaan terhadap para mahasiswa sehingga memiliki personal learning journey. Adapun pada aktivitas penelitian, Tel-U telah menghasilkan berbagai riset dan inovasi berbasis AI yang kemudian diimplementasikan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan dampak yang terukur.

    - Advertisement -

    Dalam penutupnya, Prof. Suyanto menegaskan bahwa revolusi AI bukan hanya memerlukan dukungan software. AI justru memerlukan dukungan hardware, sistem, bahkan kolaborasi dalam mewujudkannya.

    “Kesimpulannya, berbicara revolusi AI di Indonesia itu tidak cukup hanya berbicara software saja. Perlu adanya industrialisasi AI dari sisi hardwaredan system. Di samping itu, kolaborasi pemerintah, industri, dan akademisi, seperti yang sedang dilakukan hari ini, akan menciptakan kemandirian AI dan elektronika nasional,” pungkasnya.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here