Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala MAN 5 Tangerang, H. Trisno Ferdiansyah, M.Pd, dan Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Heru Fradana, S.Pd. Mereka menilai pelatihan ini sangat relevan untuk membekali siswa menghadapi era literasi digital. Salah satu siswi kelas 12, Cinta Anugrah, merasa terinspirasi.
“Ternyata nulis buku itu seru! Biasanya cuma baca buku pelajaran, sekarang malah bisa bikin sendiri. Apalagi bisa pakai Canva dan JotterPad, jadi makin semangat!” ujarnya.
Sebagai hasil kegiatan, tim KKN 34 juga mengadakan lomba pembuatan buku digital. Karya terbaik akan diumumkan saat upacara bendera pada 28 Juli 2025 dan mendapat penghargaan khusus. Menariknya, banyak mahasiswa yang tergabung dalam program KKM Tematik Literasi ini ternyata juga menjalani kuliah sambil bekerja.
Mereka harus pintar membagi waktu antara menyusun program kerja, mengikuti jadwal kuliah online, hingga menyelesaikan pekerjaan paruh waktu. Bagi mereka, KKM bukan hanya soal pengabdian, tapi juga ajang untuk menerapkan langsung ilmu dari bangku kuliah ke tengah masyarakat. Pengalaman seperti mendesain pelatihan digital, menyusun strategi literasi desa, hingga menjalin komunikasi dengan pengelola TBM menjadi pelatihan kepemimpinan yang sesungguhnya.
Melalui program Pustakawan Masuk Desa dan pelatihan literasi digital, Untirta tidak hanya menjawab tantangan rendahnya minat baca, tapi juga menunjukkan bahwa kampus bisa menjadi motor penggerak perubahan nyata di masyarakat. Kegiatan ini adalah bukti bahwa sinergi antara mahasiswa, pustakawan, dan komunitas lokal dapat menciptakan dampak yang luas dan berkelanjutan.
Diharapkan, gerakan ini tidak hanya berhenti di satu periode KKM, tetapi menjadi bagian dari budaya kampus berdampak yang konsisten dan progresif. Jika Kawan Kampus tertarik untuk mengikuti kegiatan serupa atau ingin tahu lebih banyak tentang program KKM Tematik Untirta, jangan ragu untuk mengunjungi situs resmi perpustakaan atau media sosial Untirta.
