More

    500 Ribu Warga Israel Gelar Aksi Protes, Hamas Siap Gencatan Senjata

    Banyak jalan diblokir warga Israel yang protes kebijakan kabinet Netanyahu (17/8). (Foto: Tangkapan layar telegram Free Palestine Network)

    Hamas Siap Gencatan Senjata

    Di tengah gelombang protes tersebut, Hamas mengumumkan kesediaannya menerima usulan gencatan senjata selama 60 hari. Rencana ini mencakup pembebasan sekitar setengah dari 20 sandera Israel yang diyakini masih hidup, dengan imbalan pertukaran tahanan Palestina.

    Negosiasi berlangsung di Kairo dengan mediasi Mesir dan Qatar. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 62.000 warga Palestina meninggal sejak konflik dimulai 22 bulan lalu. Proposal gencatan senjata disebut sebagai langkah awal menuju solusi lebih permanen. 

    - Advertisement -

    Namun, Netanyahu menolak kesepakatan parsial. Ia bersikeras perang hanya berakhir jika Hamas membebaskan seluruh sandera sekaligus, melucuti senjata, dan menerima demiliterisasi Gaza. Netanyahu juga mengecam demonstrasi massal, menyebut aksi itu menguntungkan Hamas.

    Pernyataannya langsung ditanggapi keras oleh Forum Keluarga Sandera yang menegaskan para sandera telah menderita di Gaza selama 22 bulan, di bawah pengawasannya. Tekanan terhadap Netanyahu semakin meningkat, baik dari oposisi maupun lembaga internasional. 

    Pemimpin oposisi Israel Yair Golan menuduhnya memperkuat Hamas lewat aliran dana Qatar dan gagal menghentikan para pemimpinnya sebelum serangan 7 Oktober. Sementara itu, Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang.

    Di sisi lain, rencana Israel untuk melancarkan operasi militer besar-besaran di Kota Gaza menuai kritik keras karena berpotensi mengorbankan nyawa para sandera dan memperburuk krisis kemanusiaan. Ribuan warga Palestina dilaporkan mengungsi ke barat dan selatan Gaza untuk mencari tempat aman setelah serangan udara kembali mengguncang wilayah timur kota.

    Mesir kini berada di posisi sentral sebagai mediator, sementara dunia internasional terus menyoroti dampak perang yang meluas, termasuk krisis pangan serta tuduhan genosida.

    - Advertisement -

    2 COMMENTS

    1. Biasanya kalau yang protes terhadap rezim xio lebih seringnya pro sayap kiri tapi ada juga massa yang netral (gak kena pengaruh politik kiri atau kanan). Ini menunjukkan bahwa massa dari kiri ataupun netral semakin solid dalam menggalang kekuatan membebaskan Palestina dari zionis dan kapitalisme.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here