
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kampus yang penuh tugas dan deadline, banyak mahasiswa justru menjadikan membaca buku sebagai pelarian sekaligus sumber refleksi. Menariknya, tren bacaan di kalangan mahasiswa saat ini semakin beragam dan tidak hanya berkutat pada buku motivasi klise, tapi juga menyentuh tema-tema psikologi populer, keresahan generasi muda, hingga kritik sosial yang membumi.
Tren bacaan mahasiswa hari ini menunjukkan adanya pergeseran: dari bacaan motivasi kosong ke karya-karya yang lebih reflektif, kritis, dan membumi. Buku bukan sekadar pengisi waktu luang, tetapi menjadi alat untuk memahami diri, masyarakat, dan tantangan zaman.
Dengan meningkatnya minat terhadap buku-buku bermakna, diharapkan mahasiswa bisa membangun literasi yang bukan hanya akademik, tapi juga emosional dan sosial. Karena dari bacaan yang baik, lahir tindakan dan kesadaran yang lebih utuh.
Berikut adalah beberapa buku yang saat ini tengah naik daun di kalangan mahasiswa Indonesia, baik karena kedalaman isinya, gaya penulisan yang relate, maupun karena berhasil membuka ruang diskusi yang segar.
1. Atomic Habits – James Clear
Buku ini menjadi pegangan banyak mahasiswa yang tengah berusaha membangun rutinitas produktif. Atomic Habits menjelaskan bagaimana perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari bisa berdampak besar dalam jangka panjang.
Dengan gaya yang ringkas dan penuh studi kasus, buku ini sangat membantu pembaca muda untuk memahami pentingnya sistem, bukan hanya motivasi. Banyak mahasiswa merasa buku ini memberi semacam “blueprint” untuk merapikan hidup di tengah kekacauan akademik dan personal.
2. Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Novel ini tak hanya indah dari sisi sastra, tapi juga menggugah dari sisi sejarah dan aktivisme. Laut Bercerita menceritakan kehidupan aktivis mahasiswa era 1998 yang diculik dan hilang secara misterius.
Banyak mahasiswa mengaku buku ini menyadarkan mereka bahwa kebebasan berbicara dan berpikir adalah hak yang diperjuangkan dengan nyawa. Dalam suasana sosial-politik yang terus bergerak, Laut Bercerita menjadi refleksi penting soal memori kolektif dan keberanian.
3. Filosofi Teras – Henry Manampiring
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






