
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjenguk Ilham Renal, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang menjadi korban penusukan oleh orang tidak dikenal saat melerai kericuhan di sekitar Gedung DPRD Jabar, Bandung, Sabtu malam (30/8).
Ilham saat ini dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung setelah menjalani operasi. Dalam kunjungannya pada Minggu (31/8), Dedi memastikan seluruh biaya perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kelasnya sudah saya pindahin ke kelas satu ya. Nanti saya cari kalau masih ada VIP yang kosong, pindah ke VIP yang kosong. Kemudian yang kedua seluruh biayanya sudah kita tanggung. Itu menjadi tanggungan saya,” ujar Dedi seperti dikutip dari IDN Times.
Tak hanya itu, Dedi juga menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp30 juta kepada keluarga Ilham yang menunggu di rumah sakit, agar tidak terbebani secara ekonomi selama proses perawatan berlangsung. “Kemudian yang berikutnya adalah bahwa yang nungguinnya kita tadi nitip Rp 30 juta ya agar tidak terganggu aktivitas ekonominya, tenang di rumahnya,” katanya seperti dikutip dari Tribun.
Dedi juga menegaskan bahwa penggalangan donasi untuk Ilham sebaiknya dihentikan. Menurutnya, semua kebutuhan perawatan sudah ditanggung pemerintah sehingga tidak perlu ada persepsi negatif terkait penanganan kasus ini. “saya menghimbau tidak boleh lagi ada donasi. Jadi kalau ada yang donasi nanti dipersepsikan kalau dibuat donasi bahwa tidak ada penanganan yang sungguh-sungguh,” tegasnya.
Menurut keterangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPI, peristiwa penusukan bermula ketika Ilham melintas di sekitar DPRD Jabar dan Gedung Sate pada saat aksi demonstrasi. Ia melihat adanya pengeroyokan, lalu berinisiatif melerai dengan berteriak agar kekerasan dihentikan.
Namun, tindakannya justru membuatnya ikut menjadi korban. Meski mengenakan helm dan tas, Ilham dipukuli hingga helmnya terlepas dan kepalanya mengalami benturan keras. “la berteriak meminta agar pengeroyokan dihentikan. Namun, tindakannya tersebut justru membuat ia ikut menjadi korban kekerasan. Meskipun sudah mengenakan helm dan tas, Ilham dipukuli hingga helmnya lepas, dan kepalanya dipukuli,” tulis siaran pers BEM UPI.
Ilham kemudian dibantu massa sekitar untuk melarikan diri dan dibawa ke ambulans. Saat itu ia belum menyadari telah ditusuk, hanya merasa pegal. Setelah mendapat pertolongan pertama di Universitas Pasundan (Unpas), lalu dibawa ke Universitas Islam Bandung (Unisba), Ilham akhirnya dirujuk ke RSHS karena mengalami sesak napas dan pendarahan.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penusukan terhadap mahasiswa UPI tersebut.






