
Bayangkan sebuah hubungan yang menggabungkan kedalaman pemahaman manusia dengan keahlian komunikasi yang mumpuni. Itulah yang mungkin terjadi ketika seorang mahasiswa psikologi menjalin kasih dengan mahasiswa ilmu komunikasi (Fikom). Kombinasi unik ini menciptakan dinamika hubungan yang menarik, penuh warna, dan tentu saja, tantangan tersendiri.
Ketika mahasiswa fikom dengan psikologi berpacaran, mereka memiliki kelebihan yang saling melengkapi. Hal ini atas dasar pemahaman mendalam dengan komunikasi efektif. Mahasiswa psikologi, dengan pengetahuannya tentang perilaku dan emosi manusia, dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang perasaan dan kebutuhan pasangan.
Sementara itu, mahasiswa Fikom, dengan keahlian komunikasinya, mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif, serta membangun dialog yang konstruktif. Maka dari itu mereka memiliki dukungan emosional dan mampu saling mengekspresikan diri.
Mahasiswa psikologi cenderung memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan emosional yang kuat, menciptakan ruang aman bagi pasangan untuk berbagi perasaan. Mahasiswa Fikom, di sisi lain, dapat membantu pasangan untuk mengekspresikan diri dengan lebih baik, baik secara verbal maupun non-verbal.
Perspektif mereka juga kaya sehingga adanya perbedaan latar belakang ilmu dalam memandang suatu masalah. Mahasiswa psikologi melihat dari sisi psikologis, sedangkan mahasiswa Fikom melihat dari sisi komunikasi dan pengaruh sosial.
Tantangan yang Perlu Diatasi
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






