Tantangan yang Perlu Diatasi
Tantangan ketika mahasiswa psikologi berpacaran dengan anak fikom adalah adu mekanik saat menganalisis berlebihan dengan kebebasan berekspresi. Terkadang, mahasiswa psikologi mungkin terlalu menganalisis setiap kata dan tindakan pasangan, yang bisa membuat mahasiswa Fikom merasa terkekang.
Sebaliknya, mahasiswa Fikom yang terbiasa dengan ekspresi bebas mungkin merasa tidak nyaman dengan analisis yang terlalu mendalam. Perbedaan gaya komunikasi juga bisa jadi tantangan bagi kalian. Ya meskipun keduanya ahli dalam komunikasi, gaya komunikasi mereka bisa berbeda.
Mahasiswa psikologi mungkin lebih fokus pada komunikasi interpersonal, sedangkan mahasiswa Fikom lebih luas, termasuk komunikasi massa dan media. Inilah yang membuat potensi-potensi konflik antara mahasiswa psikologi dan fikom yang membalut asmara.
Perbedaan cara pandang dan gaya komunikasi dapat memicu konflik. Penting bagi keduanya untuk belajar saling memahami dan menghargai perbedaan. Tapi tenang, Kabar Kampus punya tipsnya kok buat kalian! Ini nih yang mesti kalian lakuin:
Saling Menghargai Perbedaan:
Akui dan hargai perbedaan latar belakang ilmu dan gaya komunikasi masing-masing.
Komunikasi Terbuka dan Jujur:
Bangun komunikasi yang terbuka dan jujur, di mana keduanya merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan pikiran.
Batasan yang Sehat:
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






