
Nama adalah doa. Begitu pula dengan Sahida Ilmi, 17 tahun, siswa asal SMAN 1 Wates yang baru saja diterima di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur SNBP. Di tengah keterbatasan ekonomi, Sahida membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai lewat kerja keras, konsistensi belajar, dan semangat pantang menyerah.
Sahida adalah anak keempat dari pasangan Sugi dan istrinya, yang tinggal di sebuah rumah sederhana berdinding bata dan berlantai tanah di Padukuhan Gedangan, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo.
Ayahnya bekerja sebagai buruh tani dan pekerja serabutan, dengan penghasilan tidak menentu. “Bersyukur bisa diterima di Fakultas Kedokteran Gigi UGM lewat SNBP,” kata Sahida seperti dikutip dari Radar Jogja.
Bukan perkara mudah untuk bisa menembus seleksi FKG UGM, salah satu fakultas paling kompetitif di Indonesia. Namun Sahida berhasil lolos dengan nilai rapor rata-rata 87, bahkan nilai kimia dan biologi mencapai 90.
Prestasinya sejak semester awal SMA menjadi modal utama dalam proses seleksi berbasis prestasi ini. Tak hanya unggul secara akademik, Sahida juga aktif di ajang kompetisi. Ia pernah meraih prestasi di Olimpiade Sains Nasional (OSN) Fisika tingkat kabupaten, membuktikan kemampuannya di bidang sains sejak dini.
Perjalanan pendidikan Sahida banyak terbantu oleh beasiswa PIP dan Hoshizora, yang meringankan beban orang tuanya. “Kalau belajar dua jam sekali. Tapi rutin, tidak kebut semalam,” ujarnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






