More

    UIN Walisongo Gelar PBAK 2025 di Tengah Isu Penggunaan Foto Tanpa Izin

    UIN Walisongo gelar Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), 12-14 Agustus 2025. (Foto: Amanat/Desi).

    Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo resmi membuka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 di Lapangan Kampus 3, Selasa (12/8). Acara yang berlangsung hingga 14 Agustus 2025 ini diikuti oleh 4.295 mahasiswa baru dari berbagai program studi. Mengusung tema “Riset Unggul untuk Kemanusiaan dan Peradaban” serta jargon “Riset Berkualitas, Peradaban Berkelas”.

    PBAK tahun ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru untuk mengenal kehidupan akademik, organisasi kemahasiswaan, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi kampus. Rektor UIN Walisongo, Prof. Nizar, menyampaikan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru dan mengajak mereka memanfaatkan PBAK sebagai pintu masuk untuk memahami budaya akademik.

    Ia menegaskan, masa transisi dari SMA ke perguruan tinggi adalah periode krusial yang menuntut kemampuan adaptasi tinggi, baik dengan lingkungan belajar, dosen, tenaga kependidikan, maupun teman sebaya. “PBAK menjadi ajang awal untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus. Mahasiswa yang mampu beradaptasi akan lebih mudah bertahan dan berkembang, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik,” ujarnya seperti dikutip dari RRI.

    - Advertisement -

    Diharapkan para peserta siap menghadapi perjalanan studi di UIN Walisongo dengan semangat riset, inovasi, dan prestasi. Di balik kemeriahan PBAK 2025, muncul isu penggunaan foto tanpa izin pada cover Pedoman Pelaksanaan PBAK. Foto tersebut diketahui milik Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat. Wakil Ketua I Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Walisongo, Shin Ghani Ade, mengakui adanya kesalahan ini.

    Ghani menjelaskan, Ketua Senat tanpa sengaja memasukkan foto tersebut saat proses desain karena petugas layout berhalangan. Ia menyampaikan permohonan maaf sekaligus meminta izin kepada pihak Amanat. “Menurut saya ini termasuk bagian dari pelanggaran. Salah satunya pelanggaran kode etik juga secara kelembagaan,” ujar Ghani seperti dikutip dari Amanat.

    Dari pihak SKM Amanat, Naili Zumna Hidayah selaku Koordinator Sosial Media mengaku terkejut karena foto digunakan tanpa izin maupun pencantuman sumber. Foto tersebut diambil oleh fotografer Amanat tahun 2023, Hikam Abdillah, saat meliput PBAK 2024 dan telah dipublikasikan di Amanat.id.

    Hikam mengetahui hal ini melalui unggahan SEMA dan DEMA di media sosial. Setelah memeriksa file PDF buku pedoman, ia memastikan foto itu adalah miliknya. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menghargai hak cipta dan etika penggunaan karya, terlebih di lingkungan akademik. PBAK bukan hanya ajang pengenalan budaya kampus, tetapi juga awal pembelajaran tentang nilai-nilai integritas yang harus dijunjung tinggi mahasiswa baru.

    Dengan semangat riset unggul yang diusung tahun ini, diharapkan mahasiswa UIN Walisongo tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran etis dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here