
Universitas Andalas (Unand) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran perguruan tinggi, baik melalui peningkatan kualitas pendidikan maupun pelestarian budaya lokal. Hal ini tampak dari dua kegiatan penting yang baru-baru ini dilaksanakan dengan kuliah umum bersama BCA dalam program BCA Berbagi Ilmu serta upaya pengurusan hak kekayaan intelektual (HKI) terhadap motif tenun asal Kabupaten Solok.
Bekerja sama dengan BCA, Universitas Andalas mengadakan kuliah umum bertajuk “Dancing Beautifully with Uncertainties” pada Rabu (20/8) di Auditorium Kampus Limau Manis. Acara ini menjadi bagian dari program Bakti BCA di bidang pendidikan yang bertujuan memperluas wawasan mahasiswa serta menjembatani kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Syukrie Arif, M.Eng., menyampaikan apresiasi atas program BCA Berbagi Ilmu. Menurutnya, kegiatan semacam ini penting untuk membekali mahasiswa agar lebih adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global.
Direktur BCA, Lianawaty Suwono, hadir sebagai pembicara utama dan menekankan bahwa ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari di era modern. Ia mengajak mahasiswa untuk berani keluar dari zona nyaman, berpikir kritis, serta memanfaatkan peluang teknologi.
“Mahasiswa harus berani untuk keluar dari zona nyaman, berpikir kritis, serta memanfaatkan peluang teknologi dalam menciptakan solusi baru. Generasi muda tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta ide dan peluang, sehingga mampu memberi nilai tambah bagi masyarakat dan bangsa, terus belajar,” ujarnya seperti dikutip dari situs Unand.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






