More

    Buruh Italia Ancam Hentikan Perdagangan di Eropa Jika Global Sumud Diserang

    Aksi solidaritas Buruh Pelabuhan Italia utuk Palestina. (Foto: Ricardo Arata/Fotogramma via Reuters)

    Buruh pelabuhan di Italia mengancam akan menghentikan seluruh aktivitas perdagangan di Laut Mediterania dan memutus jalur pengiriman ke Israel apabila Global Sumud Flotilla, misi kemanusiaan sipil terbaru menuju Gaza, diganggu atau dicegat.

    Peringatan itu disampaikan akhir pekan lalu dalam aksi nyala obor di Pelabuhan Genoa, salah satu pelabuhan tersibuk di Italia. Riccardo Rudino dari Autonomous Dockworkers’ Collective (CALP) menegaskan, “Jika kami kehilangan kontak dengan kapal-kapal kami, bahkan hanya 20 menit saja, kami akan menghentikan seluruh aktivitas perdagangan di Eropa.”

    Gerakan buruh pelabuhan Italia memiliki tradisi panjang aksi solidaritas menolak perdagangan senjata. Pada Juni dan Agustus lalu, mereka sempat memblokir kapal yang membawa perlengkapan militer menuju Israel. CALP memperkirakan sekitar 13.000–14.000 kontainer berangkat setiap tahun dari kawasan itu menuju Israel.

    - Advertisement -

    José Nivoli, anggota CALP yang ikut berlayar bersama Global Sumud Flotilla awal pekan ini, menyebut mereka bekerja sama dengan buruh pelabuhan di Prancis, Yunani, Belgia, Swedia, Slovenia, dan Maroko untuk menghentikan arus senjata ke Israel. 

    Global Sumud Flotilla memulai perjalanan pada Minggu (31/8) dari pelabuhan Genoa dan Barcelona. Armada ini ditargetkan akan berjumlah sekitar 50 kapal dari berbagai negara Eropa, membawa 500 aktivis, politisi, dan relawan dari 44 negara. “Jika ada pihak yang mencoba menghalangi flotilla, kami siap melumpuhkan seluruh lalu lintas maritim Eropa,” tegasnya.

    Mereka menyebut misi ini sebagai aksi kemanusiaan sipil terbesar dalam sejarah dengan tujuan menyalurkan bantuan langsung ke Gaza. Sementara di Barcelona, ribuan orang hadir melepas keberangkatan kapal. Aktivis iklim dan keadilan sosial Greta Thunberg turut memberikan dukungan. 

    Armada ini dijadwalkan tiba di Gaza pertengahan September. “Ini adalah misi untuk menantang sistem internasional yang penuh kekerasan dan gagal menegakkan hukum internasional,” ujarnya. 

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    3 COMMENTS

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here